Monday, November 24, 2014

MENDIDIK DAN MENGAJAR

Tulisan kali ini saya tulis bagi semua guru di Indonesia yang telah mengabdikan diri demi masa depan generasi muda Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, santun, dan berjiwa pemimpin. Sengaja saya memilih judul Mendidik dan Mengajar karena kedua hal tersebut sangat erat kaitannya dengan figur seorang guru.

Seorang guru tugasnya adalah mendidik dan mengajar siswa di sekolah. Ini senua orang juga tahu. Namun, apakah semua orang tahu perbedaan antara mendidik dan mengajar ? Inilah yang menjadi pertanyaan bagi setiap insan yang peduli akan pendidikan. Baiklah...saya akan coba kupas satu per satu antara mendidik dan mengajar. Bismillaah.... 

Pertama, saya akan mengupas apa itu 'mengajar'. Mengajar adalah suatu aktivitas mentransfer suatu ilmu dari seorang guru kepada siswa dengan harapan si siswa mendapatkan pengetahuan yang kelak akan dibutuhkan di masa depan. Aktivitas mengajar berkaitan dengan faktor kognisi atau kecerdasan pikiran.

Pembahasan selanjutnya adalah 'mendidik'. Mendidik adalah suatu aktivitas mengarahkan siswa supaya memiliki akhlak yang baik sehingga kelak siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, matang, dan dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang tentunya sesuai dengan ajaran agama serta aturan yang berlaku di masyarakat. Aktivitas mendidik berkaitan dengan faktor afeksi atau perasaan sehingga diharapkan kelak siswa memiliki kecerdasan emosional yang baik. 

Melihat fenomena akhir-akhir ini dimana sering terjadi tawuran antar pelajar yang disebabkan oleh hal sepele, bahkan yang terbaru ini ada anak ABG bersama teman-temannya tega membunuh temannya hanya karena cemburu. Lantas, dalam hal ini siapa yang pantas 'dipersalahkan'? Kita harus melihat hal ini dari berbagai sudut pandang, yaitu dari faktor keluarga, lingkungan terdekat, sampai faktor guru.

Saya sering prihatin dengan guru-guru di negeri ini. Guru datang pagi ke sekolah kebanyakan hanya untuk memenuhi kewajiban mengajar siswa dan banyak yang sering lupa bahwa guru juga harus bisa mendidik siswa-siswanya supaya memiliki kepribadian atau akhlak yang baik. Kebanyakan guru hanya bangga jika siswanya memperoleh prestasi di bidang akademis. Sedangkan jika ada siswanya yang menyimpang, seolah guru 'cuci tangan' alias tidak mau disalahkan. Sangat ironis sekali....!!! 

Maka dari itu, saya sangat berharap para guru di negeri ini ikut berperan demi pembentukan karakter generasi penerus negeri sehingga diharapkan kelak negeri ini memiliki pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognisi, tapi juga cerdas secara afeksi. Mencetak generasi cerdas secara intelektual itu mudah. Yang sulit adalah mencetak generasi yang cerdas secara emosional dan berakhlak mulia.

Saya sadar, tulisan ini sangat jauh dari sempurna. Ini adalah salah satu ungkapan hati dari seorang mantan siswa yang sedih melihat negeri ini morat-marit dipimpin oleh orang-orang yang katanya berpendidikan, tapi kenyataannya malah merugikan rakyat. Wallaahu a'lam bishshawab...

Sunday, November 23, 2014

MENTAL KAYA

Tulisan kali ini saya ambil dari kultwit yang ada di akun twitter saya : @mastorry . Simak baik-baik ya...tapi jangan pakai emosi....hehehe....

Bismillaah.....

1. Tiap hari naik motor, setelah dihitung-hitung, lebih murah pakai Pertamax dibanding Premium. Kualitas lebih baik, mesin tidak cepat panas. #MENTALKAYA

2. Jarak tempuh bisa lebih jauh, kecepatan jadi bertambah karena pembakaran sempurna, tidak ada bbm percuma dan mesin lebih awet. #MENTALKAYA

3. Harga Pertamax dan Premium terpautnya sedikit karena harga Pertamax cenderung turun. Premium : 8,5K/liter. Pertamax : 10,8K/liter. #MENTALKAYA

4. Twit saya ini hanya perbandingan saja, bukan bermaksud mendukung kebijakan pemerintah apalagi pencitraan. #MENTALKAYA

5. Daripada meratapi hidup yang tidak sesuai harapan, pantaskan diri kita untuk jadi pribadi kaya dengan memiliki #MENTALKAYA. Sepakat ?

Demikian tulisan hari ini, semoga bermanfaat. 

Saturday, November 22, 2014

RENUNGAN

Rasulullaah Muhammad SAW bersabda : " barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkan, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak Allah dalam dirinya (tidak berdzikir), maka Allah akan menanamkan 4 penyakit : 1. kebingungan yang tiada putus-putusnya ; 2. kesibukan yang tiada berujung ; 3. kebutuhan yang tidak terpenuhi ; 4. khayalan yang tidak berujung." (hadits riwayat MUSLIM)

5 macam tipe anak

ada 5 macam tipe anak :

1. anak yang -semoga Allah memberi hidayah kepada mereka - tidak melaksanakan apa yang diperintahkan kedua orang tuanya. mereka itulah anak durhaka.

2. anak yang melaksanakan apa yang diperintahkan orang tuanya dengan terpaksa. mereka tidak akan beroleh pahala. 

3. anak yang melaksanakan perintah orang tuanya tapi diikuti dengan suka menyakiti baik dengan lisan ataupun perbuatan berkata 'ah' dengan suara yang tinggi. mereka akan beroleh dosa.

4. anak yang melaksanakan apa yang diperintahkan orang tuanya dengan senang hati. mereka akan beroleh pahala.

5. anak yang melaksanakan apa yang diperintahkan orang tuanya sebelum diperintahkan. merekalah anak-anak yang berbakti yang telah memperoleh taufiq. 

sumber : ustadz abu haidar as sundawi, lc.

semoga yang sedikit ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita untuk selalu berbakti kepada orang tua.

Thursday, November 20, 2014

Salam 2 Ribu

Biar nggak stress karena beban hidup naik, simak yuk kisah lucu berikut antara salah satu gadis oneng jokowers (jokowi lovers) dengan penjual tempe....

Pada suatu hari.....jokowers ke pasar....

jokowers     : permisi emak ada tempe...?
emak           : ada neng....

jokowers   :  heran ya mak...sekarang demo dimana-man...bbm naik cuma 2 ribu rupiah aja pada ribut...tapi beli rokok 15 ribu aja bisa,,,,lebay banget....

emak   : neng....jangan samakan harga rokok dengan harga bbm... harga rokok gak mempengaruhi harga kebutuhan lainnya neng....sedangkan bbm naik, semua hrga ikut naik...di keluarga emak gak ada yg merokok, jangan kan beli rokok, buat makan aja susah, semua harga bahan pokok naik karna harga bbm naik....justru emak heran neng, emak liat di tv minyak dunia lagi turun , kok BBM jadi naik ya neng??? dulu zaman pak SBY minyak dunia turun, harga BBM juga turun loh...

Jokowers  : maca cihhh mak ??? tapi beli motor bisa, masa beli bbm gak bisa....aneh banget tau mak....???

emak    : gak semua rakyat punya motor neng.....emak juga gak punya motor...emak ke sini naek angkot neng...tapi emak harus menanggung beban kenaikan bbm karena ongkos angkot jadi mahal....

Jokowers    : makanya kerja keras dong mak...jangan ngeluh...

emak      : neng....emak juga udah kerja keras neng,,,saat eneng masih tidur, emak udah bangun untuk kerja....suami dan anak emak juga kerja mati-matian, harga bbm bikin kami susah, kami keberatan juga neng....

jokowers    : ahhhh....susah ngomong sama emak....udah ahhh....jadi berapa tempenya mak...???

emak     : 7 ribu neng,,,,

jokowers   : 5 ribu aja ya mak....

emak      : sampeyan sok kaya, tapi beli tempe aja nawar...

#salam2ribu 


BEGITULAH KIRA-KIRA JIKA PENDUKUNG JOKOWI DAN PARTA PENGUSUNGNYA DIAJAK DISKUSI .... TIPIKAL PASUKAN NASI BUNGKUS....!!!

Wednesday, November 19, 2014

PILIH MANA ?

Saya ingin ajukan pertanyaan kepada pembaca sekalian, simak ya.......

PILIH MANA : NGAKU ORANG MISKIN PADAHAL KAYA, atau NGAKU ORANG KAYA PADAHAL MISKIN ?

Silakan dijawab, sesuai diri ANDA ,TIDAK ADA benar atau salah dalam jawaban pertanyaan saya...

Rezim Penuh Dusta

Baru satu bulan dilantik jadi Presiden, Jokowi sudah membuat gebrakan dengan menaikkan harga BBM. Bahkan beberapa hari setelah dilantik, Jokowi sudah melakukan blusukan ke luar negeri seperti ke China, Rusia, dan Myanmar. Jokowi menghadiri KTT APEC dan berkesempatan bertemu para CEO perusahaan-perusahaan asing dan menawarkan investasi (padahal sejatinya Jokowi mencari hutang) kepada para CEO tersebut. Jokowi juga bertemu dengan Obama, presiden China, dan Vladimir Putin.

Saat bertemu dengan pimpinan World Bank, bisa dipastikan pihak World Bank menyuruh Jokowi untuk menaikkan harga BBM di Indonesia sebesar Rp 2000 per liter. Jokowi nurut saja apa yang diperintahkan oleh Bank Dunia. Jokowi tidak pernah melakukan hitung-hitungan dalam mengambil keputusan menaikkan harga BBM. Kalaupun dikatakan Jokowi sudah melakukan hitung-hitungan, itu hanyalah BOHONG !!!

Adapun program 'kartu sakti' Jokowi sebenarnya mendompleng program kerja SBY yang sudah berjalan. Jokowi sebenarnya adalah sosok pemimpin pemalas. Maka tidaklah salah jika di media sosial dikatakan rezim Jokowi adalah rezim pemalas.

Program 'kartu sakti' Jokowi hanyalah untuk menutupi kebodohan Jokowi dan merupakan program yang mendidik rakyat menjadi peminta-minta. Bahkan yang paling memalukan adalah program ini tidak tepat sasaran. Banyak orang miskin yang tidak tercover program ini dan banyak pula orang kaya yang ngakunya miskin ikut antri supaya dapat bantuan.

Secara pribadi, saya sangat menentang dengan kebijakan Jokowi. Saya juga sudah muak melihat politikus partai congor putih, mereka ngakunya partai wong cilik tapi ternyata itu adalah dusta. Partai congor putih adalah partainya wong Cino, mereka hanya akan menggerogoti kekayaan INDONESIA dari dalam, dan akan menjual aset negara seperti yang pernah dilakukan Mamak Kebo saat menjabat jadi presiden.

Innalillaahi wa inna ilaihi roji'uun....

Monday, November 17, 2014

Shame On You JOKOWI

Tepat tanggal 18 November 2014, pukul 00.00 WIB, harga bahan bakar minyak subsidi naik 2000 rupiah per liter. Kenaikan harga BBM ini mengundang banyak pertanyaan karena pada saat yang sama harga minyak dunia turun.

Alasan pemerintahan Jokowi-JK adalah subsidi dialihkan untuk hal-hal lain demi kesejahteraan rakyat. Tentunya ini sangat tidak logis karena justru beban rakyat akan makin berat. Ini juga tidak sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye pilpres yang katanya tidak akan menaikkan harga BBM. Orang-orang yang dulu memilih Jokowi kini hanya bisa gigit jari. Jokowi yang katanya 'pemimpin yang lahir dari rakyat' ternyata telah mengkhianati rakyat. Jokowi justru terkesan membela kepentingan asing dan aseng. 

Partai yang menaungi Jokowi yaitu PDI-P, yang katanya 'berjuang demi kesehateraan rakyat', tidak berbuat apa-apa saat harga BBM dinaikkan.Sejak awal sudah tercium gelagat buruk partai moncong bantengm dari saat pileg sampai pilpres. Sekarang mulai terbuka rumor yang mengatakan Jokowi dibekingi oleh pemodal Cina, yaitu JR, dan kepentingan barat.

Rumor yang mengatakan bahwa Jokowi adalah presiden boneka sekarang terbukti benar adanya. Bahkan Jusuf Kalla saja pernah bilang jika Jokowi mimpin Indonesia, maka bersiaplah kehancurannya. Mimpin Solo saja banyak nipunya, mimpin Jakarta tidak beres, sekarang mimpin Indonesia, siap-siap aja para pemilih Jokowi akan gigit jari sampai berdarah.

Satu kalimat yang tepat buat Jokowi..... #ShameOnYouJOKOWI !!!

Friday, November 14, 2014

Kicauan buat mahasiswa....

1. Aku heran dengan mahasiswa yang demo nolak BBM naik. Mereka demo rame-rame, tapi gaya hidup mereka bertentangan dengan idealisme mereka.

2. Mahasiswa demo nolak BBM naik dengan dalih membela rakyat. Tapi ketika mereka lulus dan terjun jadi politikus, mereka lupa dengan idealismenya.

3. Mahasiswa demo dengan dalih membela rakyat kecil itu sama aja dengan caleg atau bahkan capres saat kampanye bilang,''bela wong cilik''. Ini fakta!!!

4. Lihat aja mantan aktivis 98 yang dulu menggulingkan Soeharto dan sekarang terjun di politik. Sekarang mereka membela partai yg ngasih mereka makan dan penghidupan.

5. Aku udah muak ngeliat polah tingkah mahasiswa yang saat ini demo nolak BBM naik. Mereka tidak beri manfaat apapun untuk rakyat. Faktanya, mereka demo supaya dilirik oleh parpol biar kelak mereka ditarik masuk parpol.

6. Dulu saat jadi mahasiswa, aku paling tidak suka diajak demo. Paling-paling mereka demo juga ada yang bayar, atau sekedar dapat nasi bungkus. Maklum, namanya juga mahasiswa, apalagi kalo tengah bulan kiriman uang dari ortu mereka udah habis. Lumayanlah buat uang rokok, uang pacaran, dan buat ganjel perut...hehehe... Ini FAKTA !!!!

7. Mahasiswa yang demo nolak BBM naik, hampir 100 % masih ngemis pada ortu mereka alias belum bisa menghidupi mereka sendiri. Itukah figur pembela rakyat?

8. Mahasiswa tukang demo hanyalah sekumpulan mahasiswa yang tidak punya kerjaan, dan hanya hidup dalam angan-angan semu. Mereka tidak realistis.

9. Pemerintah mau naikin harga BBM atau tidak, toh rakyat kecil tetap harus kerja keras menghidupi diri dan keluarganya. Tidak seperti mahasiswa tukang demo, yang bisanya ngemis pada ortu.

10. Buat apa para mahasiswa itu demo nolak BBM naik? Percuma, omongan mereka hanya dianggap 'angin lalu' oleh pemerintah dan cukong-cukong pemodal asing dan aseng.

11. Kenapa dianggap 'angin lalu'? Karena mahasiswa tersebut masih ngemis kepada ortu mereka. Mereka hanyalah dianggap sbg lelucon oleh pemerintah dan cukong-cukong pemodal asing dan aseng.

12. Seperti kasus di Makassar. Demo mahasiswa dibubarkan polisi. Ini sama saja mahasiswa diadu domba dengan aparat. Yang rugi siapa? Mahasiswa dan juga polisi. Yang untung siapa? Cukong-cukong pemodal asing dan aseng.

13. Buat rekan-rekan mahasiswa, kalian belajarlah yang baik. Buat bangga kedua orang tuamu yang berjuang membiayai kuliahmu dengan prestasi membanggakan. Jadilah ilmuwan dalam bidang apapun demi negaramu. Tak usahlah demo.

14. Asal kalian tau, wahai mahasiswa tukang demo, polisi melakukan pembubaran demo sampai masuk kampus itu sebenarnya terpaksa. Mereka mengalami dilema karena mahasiswa udah dianggap sbg 'adik' bagi pihak polisi. Mikir !!!

15. Kalau kalian, wahai mahasiswa tukang demo, bener-bener ingin bela rakyat, kuliah dulu yang bener, gapai cita-cita kalian, jadilah pribadi yang bermanfaat. Jangan jadi pribadi nasi bungkus.

16. Demo besar-besaran tidak akan kasih manfaat apapun buat rakyat. Yang ada, rakyat dirugikan. Pikirkan itu, wahai mahasiswa yang katanya agen perubahan !!!!

17. Selesai.

Menyerahlah kepada Allah

Manusia hidup selalu dipenuhi dengan pelbagai masalah, mulai dari masalah kecil sampai masalah besar. Masalah diciptakan Allah bagi manusia supaya manusia dapat mengambil pelajaran dari masalah tsb dan terkadang masalah itu sbg cara Allah untuk mendidik kita supaya  lebih dewasa dan bijak dalam bertindak.

Masalah yang hadir dalam hidup kita, bisa jadi karena kesalahan yang pernah kita lakukan. Manusia memang tempat salah dan khilaf. Ini sudah menjadi ketetapan Allah. Bahkan Nabi pun pernah melakukan kesalahan. Bedanya, kalau Nabi salah atau lupa, langsung diingatkan oleh Allah. Kalau kita melakukan kesalahan, Allah tidak langsung menegur kita tapi kita ditegur melalui perantaraan orang lain atau bahkan ditegur melalui kesalahan yang kita lakukan.

Pernahkah kalian mengalami suatu kondisi dimana masalah muncul bertubi-tubi, rezeki terhambat, hutang menumpuk, atau usaha tidak berkembang? Aku pernah mengalami kondisi mendapat masalah yang bertubi-tubi. Setelah aku merenung dan berpikir, ku dapatkan pencerahan dari Allah. Inti dari pelbagai masalah yang ku alami adalah aku terlalu memikirkan dan diperbudak dunia. Bangun tidur di pagi hari, yang ku pikirkan hanyalah dunia, sampai lupa beribadah kepada Allah. Yang ku dapat apa? Ku hanya dapatkan kesibukan yang tiada habisnya dari pagi sampai malam, namun tidak mendapat hasil apa-apa. Yang ku dapat hanya capek fisik dan psikis. Hubungan dengan istri pun jadi ikut terganggu,

Alhamdulillah, setelah ku restart diri ini, ku mulai mendekat kepada Allah, Yang Maha Menggenggam jiwaku, pelan tapi pasti, Allah mulai mengembalikan semua yang selama ini 'hilang'. Dan mulai saat itu, ku udah benar-benar menyerah kepada Allah dan menyerahkan secara total semua urusan duniawiku. Aku udah tidak mau dipusingkan dengan dunia. Kalau pun ada masalah, ku langsung laporan kepada Allah.

Kesimpulan dari tulisan ini, menyerahlah kepada Allah, dan hiduplah di dunia dalam rangka taqarrub kepada Allah. Simpel.... 

Monday, November 10, 2014

Sekedar nulis...

Tulisan ini ku buat saat malam hari menjelang tidur, dengan ditemani rintik-rintik hujan yang membasahi bumi. Ini adalah sebuah renungan...yang ku dapatkan dari berbagai permasalahan yang melanda kehidupanku. Semenjak aku menikah, ada saja cobaan, ujiain, dan masalah yang menerpaku. Kalau dulu sebelum aku nikah, saat mendapat ujian, ibuku selalu menjadi 'sandaran' dalam aku mengambil keputusan. Namun kini, ku harus mengambil keputusan sendiri dan mau tidak mau, ku harus hadapi juga resikonya.

Cobaan, ujian, dan masalah yang ku hadapi adalah cara Allah untuk mengajariku menjadi pribadi yang matang. Alhamdulillaah, Allah mengkaruniai aku seorang istri yang luar biasa. Istriku bisa menjadi pengingatku di saat aku lupa, penyemangatku di saat aku jatuh, dan motivator yang senantiasa memotivasi aku untuk menjadi suami, imam, calon ayah, bagi keluarga kecilku.

Aku jadi ingat firman Allah di dalam Qur'an yang mengatakan bahwa jangan mengau beriman jika belum mendapatkan ujian dari Allah. Ujian pada dasarnya adalah sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Aku ingat kisah Nabi Ayyub alaihis salaam, beliau adalah seorang nabi utusan Allah yang sangat taat kepada perintah Allah dan selalu berusaha menjauhi larangan Allah. Beliau diuji oleh Allah dengan cobaan yang bertubi-tubi. Namun beliau tidak pernah menyalahkan siapapun, apalagi menyalahkan Allah. Beliau senantiasa bersyukur dan memuji Allah. Begitu juga ujian yang dialami Rasulullaah Muhammad Sholallaahu alaihi wassallam didalam dakwah menyampaikan risalah Islam untuk semua manusia.Beliau, Muhammad Shollallaahu alaihi wassallam, dididik langsung oleh Allah melalui perantaraan Malaikat Jibril alaihissalam. Beliau adalah Nabi dan Rasul Allah terakhir dan menjadi penutup para nabi.

Ujian, cobaan, dan masalah yang ku hadapi tidaklah ada artinya jika dibandingkan ujian yang diberikan kepada para Nabi dn Rasul. Tak pantas rasanya jika diri ini mengeluh, harusnya diri ini penuh rasa syukur. Dan, semakin kita mendekat kepada Allah, maka ujian yang diberikan kepada kita pun makin besar. Yakinlah, tiada masalah bisa mendatangkan mudharat bagi kita melainkan semua itu atas izin Allah.

Sunday, November 9, 2014

Negeri Para Bankir

Pemerintahan Jokowi-JK tahun 2014 ini mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Tujuan dari Gerakan Nasional Non Tunai ini adalah untuk mengurangi transaksi tunai, Gerakan Nasional Non Tunai ini didukung oleh Bank Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, transaksi tunai di Indonesia mencapai 99,4%, jauh lebih besar jika dibanding Malaysia (96%), Thailand (93%), dan Singapura (55,5%). BI beralasan bahwa semakin maju suatu negara, maka transaksi tunai akan semakin kecil.

BI pun makin menggencarkan GNNT ini dengan mensosialisasikan berbagai transaksi non tunai. Di antaranya, mendorong bank-bank BUMN dan swasta untuk mencetak kartu debit dan kartu pra bayar sebagai alat untuk transaksi. Selain itu juga memperbanyak mesin EDC dan ATM non tunai.

Gerakan non tunai dalam berbagai transaksi ini sekilas mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Namun, di balik itu semua, justru masyarakat 'dirampok' oleh bankir. Bank dalam hal ini bisa mencetak uang kertas sebanyak-banyaknya tanpa dijamin oleh emas batangan. Transaksi non tunai ini memungkinkan barang (harta riil) ditukar dengan angka-angka byte di komputer. Ini transaksi yang tidak adil, merugikan masyarakat, dan mengandung riba yang diharamkan oleh Allah.

Negeri ini menjadi surga bagi para bankir. Praktek hutang piutang dijadikan sebagai lahan bisnis. Rakyat dibebani pajak, mulai dari yang sederhana, yaitu pajak pembuatan Surat Izin Mengemudi sampai pajak bumi dan bangunan. Bahkan yang paling mengenaskan adalah setiap warga negara diwajibkan mengikuti program BPJS, yang penyetorannya melalui 3 bank BUMN ternama yaitu BRI, Mandiri, dan BNI.

Rakyat belum benar-benar merdeka jika masih bergantung pada bank dan mengikuti sistem buatan bankir. Rakyat harus menentukan sikap untuk menjadi manusia merdeka, yaitu lindungi harta dengan harta yaitu dengan mulai memiliki logam mulia (emas), serta bertransaksi dengan menggunakan koin Dinar emas dan Dirham perak yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Rakyat akan sejahtera jika setiap transaksi dilakukan secara adil yaitu harta ditukar dengan harta. Mata uang yang sesungguhnya adalah emas dan perak (Dinar emas dan Dirham perak). Emas jangan dijadikan alat investasi karena hal tsb bisa menimbulkan transaksi spekulatif yang mengarah ke perjudian.

Demikian sedikit yang bisa Kami share di blog ini. Kami sadar bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kelemahan dan kebodohan milik Kami.

Friday, November 7, 2014

Fokus

Kunci sebuah kesuksesan adalah FOKUS. Jika kau mendalami suatu bidang, fokuslah ke satu bidang itu sampai berhasil dan menghasilkan, jangan mudah tergoda ke bidang lain.

Thursday, November 6, 2014

Break Dhuha

Sholat dhuha banyak sekali manfaatnya.
Pertama, orang yang senantiasa rutin sholat dhuha tiap hari, Allah akan mengampuni dosanya.
Kedua, tubuhnya jadi sehat.
Ketiga, rezekinya akan ditambah dan diberkahi oleh Allah.
Keempat, orang yang rutin dhuha, Allah akan mengganti waktu yang digunakan untuk dhuha dengan kesempatan beristirahat di siang hari walaupun sedang sibuk.
Demikian sekelumit yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Wednesday, November 5, 2014

Apa yang kau tangisi ?

Ketika selesai sholat dan berdzikir, pernahkah kau memikirkan apa yang saat ini kau genggam dan miliki? Dari mana dan sesungguhnya milik siapa harta benda yang kau miliki sekarang? Pernahkah kau memikirkan ketika harta benda yang kau miliki itu hilang dari genggamanmu? Apakah kau akan menangis dan meratapi harta benda yang telah pergi dari genggamanmu?

Pikirkanlah saudaraku....

Menangis dan meratapi harta benda yang telah hilang dari genggaman sampai terdengar kemana-mana sungguh bukan tindakan terpuji.....

Jika kau hafal do'a setelah selesai sholat dhuha, kau akan mendapati bahwa segala yang ada di dunia ini adalah milik Allah.

Kurang lebih begini.... "Allohumma innadh dhuhaa'a dhuhaa 'uka, wal bahaa'a bahaa'uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ishmata 'ishmatuka...."

Jadi, buat apa kita mengklaim harta yang kita miliki adalah milik kita? Buat apa juga kita menangis dan meratapi harta yang hilang dari genggaman kita? Kalau kita meratapi dan menangisi apa yang bukan milik kita, hanya akan bikin kau stres. Semua ini milik Allah, kita hanya dititipin, dan kita ini sesungguhnya hanya numpang di bumi Allah.

Pikirkan saudaraku....

Tuesday, November 4, 2014

Kondisi Sulit Bukanlah Kiamat

Kondisi 'ekonomi' saat ini tidak menentu. Harga-harga kebutuhan pokok pun setiap hari selalu berubah dan tidak bisa jadi patokan pasti. Para pedagang kecil pun bingung dalam menentukan harga jualnya karena bisa jadi uang yang dibelanjakan hari ini, besok sudah tidak bisa dibelanjakan lagi. 

Begitu pula dengan orang yang bekerja. Gaji yang diterima tiap bulan terkadang dan bahkan sering kali mepet untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi inilah yang membuat kebanyakan orang 'melakukan jalan pintas', misalnya dengan menjual aset mereka. 

Kondisi yang serba sulit seharusnya 'memaksa' orang untuk lebih kreatif. Walaupun saat ini ada yang mengatakan bahwa mencari pekerjaan atau sumber penghasilan itu sulit, tidak sepenuhnya itu benar karena sumber penghasilan itu tersebar luas dimana-mana seluas rezeki yang dihamparkan Allah kepada manusia.

Jika di tempat Anda tinggal saat ini, Anda merasa tidak ada peluang, maka hijrahlah, cari tempat yang lebih baik. Jika Anda merasa lowongan kerja sangatlah terbatas, perbanyak silaturahim, cari teman sebanyak-banyaknya, atau cari info di dunia maya. 

Saya punya kenalan seorang teman. Dulu dia seorang developer, membangun perumahan. Namun akhirnya dia jatuh bangkrut karena ditipu rekanan kerjanya. Untuk menutupi semua kewajibannya, dia menjual mobil dan rumah. Setelah itu, dia mulai bangkit mulai dari nol. Dia tidak punya rumah sendiri, akhirnya ngontrak. Dia mulai buka usaha penjualan tiket pesawat terbang dan sambil belajar, dia kini jadi buzzer bagi siapapun yang ingin mengiklankan usahanya di twitter.

Itulah sedikit tulisan yang bisa saya bagi. Semoga ada manfaatnya bagi diri saya dan pembaca sekalian.

Monday, November 3, 2014

Pasrahkan diri kepada Allah

Bulan ini, tepatnya di bulan November, pemerintahan Jokowi-JK berencana ingin menaikkan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga BBM ini tentunya akan mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Alasan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM adalah harga minyak dunia naik.

Ini sebenarnya tidak logis karena cadangan minyak di Indonesia melimpah, harusnya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sisanya dapat diekspor serta Indonesia harusnya juga bisa mengendalikan harga minyak di dunia karena negeri ini kaya akan minyak. Selain itu, sekarang juga sudah ditemukan teknologi yang bisa menghasilkan minyak tanpa harus bergantung pada ketersediaan fosil sebagai 'bahan baku' minyak.

Kenaikan harga BBM ini pastinya akan membuat rakyat makin tercekik. Walaupun Jokowi mengeluarkan 'kartu ajaib' yaitu KIS, KIP, dan KKS, saya yakin tidak akan berhasil mengentaskan kemiskinan karena hal ini hanya akan menambah beban inflasi di masyarakat. Selain itu, program 'kartu ajaib' ini tidak lain dan tidak bukan adalah program pencitraan semata.

Rencana kenaikan harga BBM ini memicu menghilangnya berbagai barang kebutuhan masyarakat. Mulai dari sembako, gas LPG, sampai bahan bangunan. Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK akan memunculkan OSB alias Orang Stress Baru karena orang-orang yang stress adalah orang yang tingkat keimanannya rendah sehingga mudah terkena gangguan jiwa.

Kita sebagai hamba Allah yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya, hendaknya selalu menggantungkan hidup kita hanya kepada Allah. Entah itu harga-harga mau naik atau tidak, kita tetap harus bergantung dan pasrah kepada Allah. Hidup kita telah dijamin oleh Allah, dan selalulah berpikir positif bahwa dibalik ini semua, Allah ingin mengajarkan kepada kita untuk menjadi manusia kreatif. Cari sumber penghasilan lain di luar penghasilan utama, gunakan kreativitas kita, jangan sampai kita menjual aset kita hanya demi memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Demikian sedikit yang bisa saya bagi di blog sederhana ini. Daripada kita mengutuk kegelapan, lebih baik kita nyalakan lilin harapan.

Sunday, November 2, 2014

Turn Off your TV

Acara di stasiun televisi swasta nasional sebagian besar udah tidak ada unsur pendidikan dan, kalau pun ada unsur pendidikan, presentasenya sangatlah kecil. Saat kita bangun tidur di pagi hari, kita akan disuguhin tayangan berita yang content beritanya sangat subjektif dan terkesan berita yang ada adalah berita pesanan.

Sebagian besar tayangan berita di beberapa stasiun televisi nasional, beritanya tidak objektif dan secara tidak langsung meracuni pemirsanya. Tayangan berita di televisi bisa dikatakan mengadu domba antara berbagai kepentingan.

Selain berita, ada tayangan lain yang mengajarkan gaya hidup hedonis, liberal, dan tidak bermoral. Silakan coba intip satu sinetron, yang katanya Islami, ternyata isinya sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Yang dijual dalam sebuah sinetron adalah gaya hidup, wajah tampan dan cantik, serta body yang aduhai. Ada sebuah sinetron yang ceritanya diangkat dari novel karya seorang novelis muslimah, ternyata isinya adalah perselingkuhan, dendam, ambisi, dan banyak sekali kekerasan verbal dalam adegannya.

Maka dari itu, mulai sekarang, kita gencarkan kampanye "Turn Off Your TV". Kita mulai dari keluarga sendiri, lalu ke lingkungan terdekat. Salam.

Friday, October 31, 2014

Berdagang adalah Nikmat

Sejak aku memutuskan resign dari sebuah lembaga keuangan, hidupku jadi lebih tenang dan bahagia. Kemudian aku beralih profesi menjadi seorang pedagang untuk menyambung hidup. Sebenarnya dunia perdagangan atau jual beli bukanlah hal yang asing buatku. Saat aku kuliah, aku sering berbisnis kecil-kecilan, sbg contoh jualan buku teks yang dibutuhkan teman-teman kuliahku. Selain itu, aku juga jualan pulsa hape.

Kenapa aku lebih milih profesi pedagang daripada karyawan ? Berikut ini alasannya...

Pertama... aku benar-benar mencintai dunia perdagangan sehingga saat aku disuruh milih jalan-jalan ke mall atau ke pasar tradisional, tentunya ku lebih milih jalan-jalan ke pasar tradisional.

Kedua... aku bukanlah tipe orang yang suka didikte saat bekerja, apalagi jika diperintah sesuatu yang tidak sesuai hati nuraniku.

Ketiga... aku ingin bisa membantu sebanyak-banyaknya orang. Loh kok bisa? Tenang...nanti ku jelaskan... hehehe..

Keempat... aku ingin punya banyak waktu luang untuk beribadah dan untuk keluarga.

Kelima... aku terinspirasi dari orang-orang China (baca: Tionghoa). Apa itu? Dalam budaya China, jika sesorang masih bekerja ikut orang lain atau jadi pegawai, maka orang tsb dikatakan belum dewasa, baik secara mental dan finansial. Selain itu, orang-orang China itu fleksibel, tekun, pekerja keras, gigih, dan tidak gampang menyerah.

Keenam.... aku ingin hidup mandiri dan berdiri dengan kaki sendiri.

Lalu, ketika ada orang bertanya ke aku, kamu usahanya apa? Aku jawab, awalnya aku hanya jualan pulsa dan membantu ibu jualan sembako di rumah.Kemudian saat ibuku memiliki cucu pertama dari adikku, ibuku diboyong adikku untuk momong cucu. Otomatis, toko di rumah tidak ada yang mengelola. Akhirnya, pelan-pelan ku mulai meneruskan amanah usaha dari ibuku. Yaaa,,,,miriplah dengan orang China yang meneruskan usaha orang tuanya....hehehe... Pelan tapi pasti, ku akan jalankan usaha ini sbg amanah yang dibebankan kepadaku. Ku yakin, dengan Bismillaah, ku bisa :)

Berdagang itu bisa membantu banyak orang. Kok bisa? Coba kamu buka sebuah toko sembako,. Nah...seiring berjalannya waktu, akan banyak pedagang-pedagang lain yang menawarkan barangnya ke kamu untuk kamu jual lagi. Atau jika ada pedagang yang menitipkan dagangannya ke kamu dengan sistem konsinyasi atai titip jual, itu sama aja membantu banyak orang. Bukan termasuk kolusi atau nepotisme pula...hehehe...

Kesimpulannya....? Kok malah kayak pramuka ya maen simpul-simpulan...hehehe... Intinya,  berdagang itu nikmat :)

Pertolongan Allah sangat Dekat

Disadari atau tidak disadari, tiap saat Allah bantu kita. Ketika kita mengalami kesulitan dan kita merasa sudah ‘mentok’, Allah pasti menolong kita meskipun kita belum meminta kepadaNya. Namun jika kita meminta langsung kepadaNya, Insya Allah, pertolongan itu akan lebih cepat datangnya.

Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al Fath ayat 1 yang artinya : “sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.’

Allah ketika menolong hambaNya, selalu mengutus tentara-tentara Allah. Seperti yang terjadi di Palestine. Para pejuang Palestine di dalam melawan Israel dibantu oleh tentara-tentara Allah walaupun persenjataan Israel lebih canggih dan modern.

Ingin mendapatkan pertolongan Allah dan mendapat kemenangan yang besar? Ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dijalani. Ini syarat dan aturan dari Allah :

1. Senantiasa dekat kepada Allah. 
2. Senantiasa membantu hamba Allah yg mengalami kesulitan. 
3. Rutin tahajjud dan dhuha. 
4. Sedekah dengan harta terbaik. 
5. Berusaha keras menjaga diri dari maksiat.

Demikian sedikit yang bisa saya share. Semoga bermanfaat. 

Thursday, October 30, 2014

Demokrasi Taman Kanak-Kanak

Melihat polah tingkah anggota dewan sungguh sangat menjijikkan. Anggota dewan yang mengklaim dirinya sebagai wakil rakyat ternyata itu hanya bohong belaka. Saya sebagai rakyat yang diatasnamakan oleh mereka di gedung dewan, hanya bisa bilang #sakitnyaitudisini *sambil ngelus perut*. Betapa tidak, mereka yang seharusnya bekerja untuk rakyat, lha kok malah ribut sendiri antara dua kubu, sampai-sampai bikin DPR tandingan yang menurut klaim mereka udah disetujui Mamak Banteng dan Pak Brewok. Pertanyaannya, kalau udah dapat restu Mamak Kebo dan Pak Brewok, apakah itu mencerminkan keinginan rakyat Indonesia? Jawabannya.... T-I-D-A-K... TIDAK !!! 

Pihak KIH yang selalu kalah merasa tidak terima dengan KMP. Lantas KIH atas restu Mamak Kebo dan Pak Brewok bikin DPR tandingan. Logika saya lantas berputar, bukankah tindakan yang dilakukan KIH itu sama saja menyalahi konstitusi dan termasuk perbuatan makar? Tentunya orang yang masih waras akal sehatnya setuju dengan logika saya. 

Sejak awal pemilu di tahun 2014 ini, mulai pileg sampai pilpres, partai moncong kebo melakukan berbagai macam kecurangan yang sangat masif. Di pilpres pun, kecurangan mereka makin menjadi-jadi, hingga akhirnya petugas partai moncong kebo terpilih jadi presiden. 

Kekhawatiran banyak pihak jika petugas partai jadi presiden jadi kenyataan. Apa aja itu? Lihat aja sendiri nanti ke depannya.... gak perlulah saya banyak bicara, biarlah Allah yang akan bongkar kebusukan demokrasi di negeri ini...

Wednesday, October 29, 2014

Milikilah Filter

Akhir-akhir ini, hampir semua media memberitakan tentang huru-hara politik di negeri ini. Perseteruan antara dua kubu di DPR seolah tidak akan pernah ada habisnya. Anggota DPR yang 'katanya' menjadi wakil rakyat, ternyata tidak pernah sekalipun mewakili rakyat, kecuali segelintir 'rakyat' yang jadi kader elit politik.

Berbagai media nasional yang ada, sebagian besar adalah media corong penguasa. Yang diberitakan setiap hari hanyalah 'dongeng' pesanan, yang membuat rakyat jadi terpesona. Kebenaran yang sesungguhnya telah dikamuflasekan oleh pencitraan semata. Jika dulu di zaman Presiden SBY, banyak pengamat sering mem-bully presiden SBY dengan memakai istilah 'politik pencitraan', kini ternyata jauh lebih parah. Pencitraan hampir setiap saat disuguhkan ke publik. 

Dari berbagai pemberitaan yang ada, banyak yang sudah terjebak dan tertipu oleh pemberitaan di media. Rakyat kecil, terutama yang di pedesaan, telah tertipu oleh figur yang sederhana, jujur, dan merakyat. Rakyat bersiap untuk gigit jari karena telah salah 'memilih'. 

Ini semua terjadi dikarenakan sebagian besar masyarakat (rakyat -red.) tidak memiliki filter di dalam menyaring informasi. Pikiran mereka telah dicekoki oleh pemikiran yang salah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Lihat aja di medsos seperti twitter. Isinya adalah twit war yang, ternyata, menimbulkan perpecahan di antara sesama anak bangsa. Sangat mirip perang Baratayuda antara Pandawa dan Kurawa. Dan yang lebih mengherankan lagi, orang-orang yang berada di pihak 'Kurawa' pintar sekali memainkan strategi kecurangan dan memutarbalikkan fakta. Seolah isinya Sengkuni semua...hehehe... Dan berita terakhir, ada seorang tukang sate yang dilaporkan ke polisi 'hanya' karena mem-bully Jokowi di Facebook. Saya kira, si tukang sate tersebut telah dijebak oleh 'sukarelawan' hanya karena si tukang sate itu tidak memiliki filter di otaknya dan terkesan ikut-ikutan. Tukang sate tersebut terancam hukuman 12 tahun penjara. Astaghfirullaah... Innalillaahi wa inna ilaihi roji'uun...

Maka dari itu, kita harus mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Kita harus pinter-pinter menyaring informasi dari media apapun. Jangan gampang percaya berita dari semua media nasional karena berita yang didapat jurnalis, sembilan puluh sembilan koma sembilan persen berita adalah pesanan alias tidak objektif. Informasi ini didapat dari sahabat saya yang seorang jurnalis salah satu media nasional. 

Hati-hati dengan media...!!! 

Empat Kuadran

Istilah 'empat kuadran' mungkin belum atau asing terdengar di telinga kita. Kalau pernah baca buku Robert T.Kiyosaki pasti langsung paham ;) Iya....betul....istilah itu Cashflow Quadrant :)
Seperti inilah penampakan tabel Cashflow Quadrant ala Robert T Kiyosaki :)

Di tabel tersebut ada 4 kategori 'profesi', apa aja? :) Iyaaaaak....betuuul.... seratus buat pembaca...hehehe :)

Masih belum paham ? Baiklah....kita review lagi pelajaran ini :) Simak baik-baik ya...

Yang pertama.... E atau Employee. Kuadran E ini artinya sampeyan-sampeyan masih kerja ikut orang alias jadi pegawai bin karyawan. Posisi E ini biasa dapat penghasilan dari gaji sebulan sekali, dan ini posisi paling nyaman alias Comfort Zone.

Yang kedua....S atau Self Employed. Kuadran S ini artinya sampeyan punya pekerjaan sendiri. Sebagai contoh, dokter. Ketika dokter membuka praktek sendiri di rumahnya, maka si dokter bertindak sebagai Self Employed. Sedangkan jika dokter bekerja sebagai dokter di rumah sakit, maka si dokter bertindak sebagai Employee karena bekerja ikut orang lain.

Yang ketiga....B atau Business Owner. Kuadran B ini artinya sampeyan punya bisnis atau usaha sendiri. Contoh sederhananya, sampeyan punya toko bangunan. Tanpa kehadiran sampeyan, toko bangunan itu bisa jalan karena toko sampeyan dikelola oleh karyawan yang sampeyan delegasikan. Bisa jadi toko sampeyan punya lebih dari satu toko.

Yang keempat....I atau Investor. Kudran I ini memungkinkan sampeyan menanamkan modal ke usaha orang lain dan orang lain yang menjalankan usaha tersebut.

And then...bagaimana cara berpindah kuadran ?
Beginilah tahap untuk pindah kuadran secara alami :)
Jika sampeyan berada di kuadran E, untuk pindah kuadran, sampeyan harus berusaha keras menjadi kuadran S alias Self Employed.

Caranya bagaimana? Sampeyan resign dari tempat sampeyan kerja lalu buka usaha sendiri, ya....mulai dari kecil dulu lah...

Selanjutnya, sambil jalan, sampeyan benahi dikit-dikit usaha sampeyan. Mulai rekrut karyawan, bikin sistem yang baku, dan step by step beralih jadi kuadran B alias Business Owner. Terus sempurnakan sistem dan bikin beberapa bisnis.

Jika bisnis sampeyan udah mulai mapan dan menghasilkan, bolehlah sampeyan 'melirik' usaha orang lain. Misalnya, ada teman yang punya usaha dengan prospek bagus, ikutlah menanam modal di bisnis teman sampeyan.

Kalau dilihat sekilas, mudah untuk menerapkan teori tersebut. Tapi....sing jenenge urip iku ora gampang, nanging yo ora angel bingits...kudu butuh do'a, perjuangan, kesabaran, keikhlasan, syukur, dan tawakkal kepada Allah. :)

Wis yaa....segini aja dulu sedikit dari aku :D Bisa jadi banyak diantara pembaca yang udah paham...hehehe....

Tuesday, October 28, 2014

Sabar dan Syukur (part 2)

Beberapa hari lalu, saya sedikit menyinggung tentang Sabar dan Syukur. Kita sering keliru dalam mengartikan apa itu sabar dan apa itu syukur. Biar tidak keliru, baca Bismillaah dulu....

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Kita mulai aja dengan pembahasan tentang "What is the 'Sabar'?" Sebenernya Sabar dalam bahasa Inggris adalah ''patient", yaaah pengucapannya hampir samalah dengan pengucapan kata pasien :)

Sabar itu hakikatnya adalah selalu berusaha keras untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syari'at Allah Subhanahu wa ta'ala, dan berusaha keras untuk tunduk patuh kepada hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu shobr.

Sedangkan Syukur itu hakikatnya adalah menerima, ikhlas, ridho, dan berserah diri atas segala hal yang telah dan belum diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Syukur yang paling mudah dan ringan adalah mengucap Alhamdulillaah.

Sebagai contoh gini, ente berdoa kepada Allah meminta diberikan jodoh. Bisa jadi justru Allah 'menunda' jodoh ente datang. Lantas, apa yang mau ente lakukan? Marah-marah, nangis, atau mengurung diri? Itu namanya tidak bersyukur. Kalo jodoh belum dikasih, tetap aja bersyukur. Gimana caranya? Gampang. Pertama, Luruskan niat. Niatkan berdoa meminta didekatkan jodoh supaya Allah ridho, menyempurnakan setengah iman, dan jangan niat untuk nafsu saja. Kedua, perbaiki diri, pantaskan diri, dan mendekatlah kepada Allah. Ketiga, sedekahin barang yang ente cintai. Kok bisa? Udah jalanin aja... :) Itu tadi sbg bentuk syukur ente kepada Allah.

Loh, kok penjelasannya malah tentang jodoh ? udah...gak usah dipikirin...kalo gak dikasih contoh, ente gak bakalan mikir...hehehehe...

Yo wis....gitu aja...laen kali disambung lagi :D
Alhamdulillaahirobbil'alamiin.

Sunday, October 26, 2014

Sabar dan Syukur

Sabar dan syukur, dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Saat kita sedang diuji dengan suatu musibah atau ujian, orang lain pasti datang ke kita sambil berkata, "yang sabar ya...". Lalu, segitu kah makna dari kata SABAR itu ? Kalau memang segitu makna dari kata SABAR, alangkah rendahnya sabar itu...

Syukur, kata ini juga sering kita dengar dan sering kita ucapkan. Namun, pemakaian kata syukur ini sering disalahartikan...capeek deh...

Ingin tahu apa itu Sabar dan Syukur yang sebenarnya ?
Tunggu kelanjutan di posting berikutnya ya....hehehee....

Masih sabar kan? ;)

Thursday, May 8, 2014

Indonesia (sedang) sakit

Sengaja saya memilih judul 'Indonesia (sedang) sakit' karena keprihatinan saya melihat berbagai fenomena yang terjadi di tanah air ini. 'Keprihatinan' saya ini BUKAN seperti yg sering diucapkan Presiden SBY 'Saya Prihatin' tapi tidak berbuat apa-apa. Keprihatinan saya juga dibarengi dengan aksi yang saya lakukan diam-diam tanpa diketahui orang lain atau media.

Kalau kita jeli dan peka, sudah sangat jelas kemaksiatan dilakukan di negeri ini secara terang-terangan. Mulai dari kasus korupsi yg mulai basi, sampai yang terakhir kejahatan seksual yg menyerang anak-anak yaitu pedofilia -- mengarah ke perilaku homoseksual. Astaghfirullaah...Na'udzubillaah...

Lantas, apa yang dilakukan pemerintah? Jawabnya,.....TIDAK ADA!

So, apa yg harus kita lakukan untuk melawan dan membendungnya? Jaga diri dan keluargamu dari api neraka dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

DONE!

Tuesday, April 15, 2014

Syariah = hanya sebagai kedok ?

Ide judul tulisan pada artikel kali ini aku dapatkan saat di jalan melihat sebuah baliho bertuliskan 'Hotel Syariah, The Largest Hotel in Indonesia'. Ketika membacanya, aku tertegun, ada juga ya hotel syariah terbesar di Indonesia, apalagi lokasinya bukan di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, atau Surabaya. Lokasi hotel syariah terbesar di Indonesia tersebut ada di kota kecil di Jawa Tengah. Tidak perlulah aku sebut kotanya, dikira malah promosi :)

Di Indonesia, embel-embel syariah hampir melekat di seluruh bidang. Di awali dari industri perbankan dan industri keuangan, yaitu munculnya bank syariah, bank pembiayaan rakyat syariah, asuransi syariah, sampai koperasi simpan pinjam syariah atau BMT (Baitul Maal wat Tamwiil). Semua mengklaim sesuai syariah karena menggunakan akad mudhorobah, murobahah, musyarokah, dan istilah lain. Dan kenyataan, semua lembaga keuangan yg pakai embel-embel syariah adalah bohong besar. Semua mengandung RIBA.

Di bidang perhotelan dan pariwisata pun menggunakan embel-embel syariah. Misalnya, hotel syariah, pariwisata syariah, dan yang lebih ekstrim adalah karaoke syariah. 

Sekarang kita bedah satu-satu. Dimulai dengan hotel syariah. Aku masih bingung dengan istilah hotel syariah. Seperti apakah konsep hotel syariah itu? Apakah benar-benar beda dengan hotel biasa? Di sini aku hanya bisa husnuzon atau berbaik sangka saja, dan berpikir mungkin yg dimaksud hotel syariah itu adalah hotel yg tidak menjual minuman keras, pelayan hotel yg perempuan memakai jilbab, yang menginap di hotel syariah kalau berpasangan harus menunjukkan surat nikah, dan antara karyawan laki-laki dan perempuan tidak boleh berdekatan. Semoga saja betul :) 

Yang kedua adalah pariwisata syariah. Ini yang sampai saat ini masih belum bisa aku pahami dan konsepnya itu masih awam. Di setiap daerah di Indonesia pasti ada itu tempat wisata syariah. Dan yang paling menggelikan adalah kementerian pariwisata getol mengkampanyekan pariwisatra syariah. huuuuffftthh....*lap keringet* 

Yang terakhir adalah karaoke syariah. Dari namanya aja udah aneh dan lucu. Aku tidak habis pikir, bagaimana itu konsep karaoke syariah? Dari keterangan seorang rekan, konsep karaoke syariah itu dilakukan oleh orang Syiah dengan memakai cara nikah mut'ah atau nikah kontrak....Astaghfirullaah... Na'udzubillaah min dzaalik...

Tulisan ini TIDAK ADA maksud untuk mengkampanyekan anti syariah. Namun hanya ingin mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap pelaku bisnis dan bankir yang memakai kata syariah hanya untuk mengeruk keuntungan pribadi sedangkan si pelaku 'bisnis syariah' saja bisa jadi TIDAK PAHAM apa itu syariah. 

Senoga yang sedikit ini ada manfaatnya bagi kita dan sebagai pembelajaran bagi masyarakat. Aamiin. Silakan yang mau beri komentar terhadap tulisan ini. Kami siap menerima masukan dari siapapun.

Monday, April 14, 2014

Kepemimpinan dalam Islam

Tahun 2014, bagi negara Indonesia, adalah tahun dimana Indonesia 'mencari' figur seorang pemimpin, yang kelak bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat. Sayangnya, cara untuk 'mencari' pemimpin di negeri ini salah, yaitu melalui Pemilu. Mau bagaimana lagi, beginilah risiko negara demokrasi, negara yang, katanya, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, tapi kenyataan berkata lain, yaitu negara demokrasi adalah 'negara boneka' bentukan kaum kolonialis, kapitalis, dan liberalis.

Lihat saja, setelah pemilihan anggota legislatif selesai, semua partai tanpa kecuali berlomba-lomba menerapkan 'politik dagang sapi', lobi sana, lobi sini, demi mengusung 'calon pemimpin' negeri ini. Rakyat dalam hal ini TIDAK dilibatkan sama sekali dan hanya berhak memilih berbagai pilihan yg diajukan partai-partai itu. Inilah kebohongan demokrasi!

Selain itu, ada beberapa orang yang mengklaim 'mampu' memimpin negeri ini, dengan mengobral berbagai janji dan kepalsuan. Rakyat sudah sangat ditipu oleh tingkah salah satu gubernur yang tidak amanah dalam mengemban dan menyelesaikan mandat kepemimpinan, dan lebih memilih menjadi 'jongos' atau 'boneka' dari partai moncong iblis. Astaghfirullaah...Na'udzubillaahi min dzaalik...

Kepemimpinan dalam Islam

ISLAM telah mengatur dengan sangat jelas mengenai kepemimpinan. Di dalam Islam ada syariat yang mengajarkan bahwa : Jangan memberikan suatu jabatan atau kekuasaan kepada orang yang mengemis atau meminta jabatan tersebut karena sangat dimungkinkan bahwa orang yang mengemis jabatan atau meminta suatu jabatan adalah orang yang tidak punya kompetensi atau keahlian di dalam mengemban amanah tersebut.

Hal tersebut telah disabdakan oleh baginda Rasulullaah Muhammad Shollallohu 'alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini :

" Abu Sa'id Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullaah SAW bersabda kepadaku, ' Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kekuasaan, karena sesungguhnya engkau jika diberi kekuasaan tanpa memintanya, engkau akan ditolong dalam menjalankannya. Namun jika kamu diberi kekuasaan karena memintanya, engkau akan dibebani dalam menjalankan kekuasaan tersebut. Dan apabila engkau bersumpah dengan suatu sumpah, lalu engkau melihat ada perkara yang lebih baik dari sumpah itu, maka lakukanlah yang lebih baik tersebut dan bayarlah kifarat sumpahmu.' " (Muttafaqun 'alaih ; HR Bukhori : 7146, dan Muslim : 1652).

" Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullaah SAW bersabda, ' Sesungguhnya kalian akan sangat menginginkan kepemimpinan, sedangkan kepemimpinan tersebut akan menjadi penyesalan pada hari kiamat.'" (HR Bukhori : 7148).

" Abu Dzarr berkata, aku berkata , 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan atau wewenang?' Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya, kemudian bersabda, 'Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. dan kekuasaan itu adalah amanah. Dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.'" (HR Muslim : 1823).

Dari beberapa hadits di atas dapat diambil pelajaran bahwa suatu kekuasaan adalah amanah yang amat berat pertanggungjwabannya di akhirat kelak serta tidak bisa dijadikan main-main. Selain itu, perlu diingat bahwa setiap dari kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungan jawab atas diri kita di akhirat kelak. Setiap muslim harus memiliki jiwa PRAJURIT. Apa maknanya? Seorang PRAJURIT itu jika diberi amanah, tidak boleh menolak, dan harus SIAP untuk dipimpin oleh orang lain walaupun dipimpin orang yang lebih muda.

Semoga tulisan singkat ini bisa jadi bahan renungan dan pembelajaran bagi kita semua. Aamiin.

Wallaahu a'lam bish showwab.

Friday, April 11, 2014

Banyak Cara Memulai Usaha

Pengangguran di negeri ini sangatlah besar, tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Ironisnya, pengangguran terbesar dialami oleh lulusan perguruan tinggi. Iming-iming yg ditawarkan berbagai perguruan tinggi sangat menggiurkan. Beberapa perguruan tinggi mengklaim bahwa lulusannya dapat langsung diterima di berbagai perusahaan ternama. Namun kenyataannya tidak seindah yg ditawarkan.

Mengapa para lulusan perguruan tinggi tsb yg tidak diragukan kepandaiannya banyak yg menganggur setelah lulus ? Jawabnya adalah mereka hanya mau bekerja sesuai latar belakang akademis yg telah ditempuh. Kalau mindset ini tidak diubah, sampai tua pun tidak akan pernah bekerja.

Di sini saya, melalui tulisan sederhana ini, ingin berbagi dan membantu para lulusan perguruan tinggi yg menganggur.

Sekarang mari kita buka pikiran kita seluas-luasnya.....Ready?

Dari pada kelamaan nganggur, gimana kalau berbisnis aja? Pasti langsung ada yg nyeletuk, "bisnis ? yg benar aja ? modalnya dari mana ? kerja aja belum..." :)

Woles bro....jangan ngotot ...hehehe... ;)

Bekerja dan mendapatkan income itu gak melulu harus kerja kantoran/kerja tetap. Bisa kok dengan jalan lain, yg insya Allah hasilnya bisa lebih besar dari kerja kantoran. Jalan lain itu adalah dagang. Alasan gak ada modal buat dagang, itu alasan tahun jebot. Kalau emang serius dagang dan belum ada modal, jadi aja reseller, atau pakai sistem dropship, atau Makelar Order. Terus jualnya kemana ? Gampang....jual aja ke tetangga, teman nongkrong, follower di twitter, teman di FB, bikin blog atau website, atau lewat BBM ;) Bahkan ada lho yg kerjanya jualan online sambil tengkurep hasilnya besar :D Bisnis online seperti ini bisa jadi alternatif wanita yg tidak mau berkarir di luar rumah dan lebih memilih mengabdikan hidupnya untuk suami dengan menjadi ibu rumah tangga.

Kalau ada yg nanya, "gimana cari barang dagangan yg bisa dijual ?" Jawabnya, "manfaatin Smartphone utk mencari orang yg bisa dijualin barangnya, dan diskusikan komisinya kalau bisa menjualkan." Intinya adalah belajar dan belajar ;)

Demikian sedikit yg bisa saya share di tulisan ini. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi munculnya wirausahawan-wirausahawab baru. Aamiin.

Monday, April 7, 2014

Bekerja dalam Diam

Hari ini, Selasa, tanggal 8 April 2014, genap seminggu aku resign dari tempat kerja yang penuh riba itu. Aku menjalani profesi sebagai pedagang, walaupun saat ini sementara aku membantu di toko kelontong yang dirintis ibuku. Jujur, ini dilematis, di saat yang sama hidup dengan istri, ibu kandung, dan nenek. Di satu sisi, aku ingin hidup mandiri, di rumah sendiri bersama istri. Di sisi lain, ibuku di rumah sendirian merawat nenek yang sudah sepuh dan sakit.

Aku memutuskan resign karena aku merasa 'ditipu' oleh sistem yang katanya 'syariah' tapi kenyataannya adalah penuh riba. Insya Allah, aku resign ini Lillaah dan semoga mendapat ganjaran pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Pagi ini aku seperti tersambar petir. Istriku dari sekolah dia ngajar, tiba-tiba sms aku dan mengatakan bahwa dia sedih aku tidak bekerja, dan dia merasa malu dengan adikku yang kerja sebagai PNS di departemen keuangan. Dia juga bilang bahwa toko di rumah adalah milik ibu dan itu sumber penghasilan ibuku. Aku langsung shock dan tidak tahu harus bagaimana. Aku udah berkali-kali kasih pengertian ke istriku, namun tetap saja yang namanya wanita pasti sulit menerima kenyataan.

Aku merasa seolah apa yang ku lakukan itu tiada gunanya. Selama ini aku yang selalu kulakan apapun, mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, dsb., seolah tidak ada artinya di mata istriku, dan mungkin juga ibuku. Wallahu a'lam.

Dan bisa jadi, ini adalah ujian dari Allah untuk menguji aku, sebesar apakah azamku untuk menjadi seorang usahawan. Allah hendak melihat sekuat apakah mental aku saat dihadapkan kondisi seperti ini dan dihadapkan pada kondisi tetangga-tetangga yang sering menanyai aku, ''kok tidak masuk? libur ya...?''

Alhamdulillah, di saat aku terpuruk ini, aku ingat sebuah artikel dari sebuah parpol dimana parpol tersebut bercerita tentang seorang kadernya yang berjuang demi rakyat namun tidak mengharap publikasi dari siapapun. Ibaratnya, kader tersebut bekerja demi kepentingan rakyat, bekerja dengan diam. Semua dilakukan Lillaah, Lillaah, Lillaah, BUKAN lil partai atau lil publikasi media.

Dan bisa jadi, apa yang ku alami ini adalah cara Allah untuk mendidik aku bahwa setiap apa yang ku lakukan itu harus dilandasi niat Lillaahi ta'ala, dan buka lil dunya.Setiap kejadian yang dialami seorang hamba Allah pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Semoga aku bisa lebih sabar, lebih ikhlas, lebih tawadhu', dan lebih legowo. Aamiin.

Dan satu hal lagi yang bisa aku dapatkan dari ini semua adalah rezeki itu Allah yang kasih, bukan orang lain. Jadi, memikirkan terlalu berat omongan orang lain itu tidak ada gunanya dan hanya akan menyakitkan bagi diri sendiri. Toh, aku juga tidak mengemis pada mereka.

Sedikit sharing ini semoga ada manfaatnya bagi diriku dan mungkin bagi orang lain. Lega rasanya bisa menuangkan uneg-uneg di hati dan pikiran ke dalam tulisan. Bismillaah... tetap optimis, teruuuussss melangkah....dan selalu ingat, "Bekerjalah dalam Diam, dan biarkan Allah yang menilai kerjamu !".

Tuesday, April 1, 2014

RESIGN DARI TEMPAT RIBA

Hari Selasa tepat tanggal 1 April 2014, saya memutuskan resign dari tempat kerja saya di sebuah koperasi syariah di daerah Karanganyar. Kalau dihitung-hitung, saya kerja di koperasi tersebut selama 1 tahun 10 bulan. Kerja di tempat tersebut banyak suka dukanya dan nilai positifnya saya bisa mengenal banyak karakter orang.

Sekilas saya akan flashback awal saya bekerja di koperasi syariah tersebut. Kala itu, di tahun 2012, tepatnya di bulan Juni, saya diterima kerja di koperasi syariah tersebut atas info dari seorang sahabat SMA saya yang kebetulan juga bekerja di sana, Di tempat tersebut saya bekerja sebagai marketing funding dan juga sesekali mencari anggota (nasabah) pembiayaan.

Awal saya bekerja di tempat tersebut, yang saya rasakan pertama kali adalah bingung. Kok bisa bingung? Itu karena saya bukan lulusan fakultas ekonomi, dan saya hanya drop out dari sebuah fakultas psikologi. Alhamdulillah, awal saya bekerja, saya diajari banyak hal tentang menghitung jasa pinjaman, akuntansi atau pembukuan, cara survey nasabah, dan lain sebagainya. Saat masa training, yaitu 3 bulan, saya ditraining oleh manajer SDM, baru kemudian lepas masa training, saya langsung ditempatkan di kantor cabang dan dengan izin Allah, cabang tersebut dipimpin oleh sahabat saya saat SMA. Jangan dibayangkan koperasi tempat saya kerja itu sebuah koperasi yang besar dan megah loh ya...hehehe...

Di kantor cabang tersebut, selain funding, saya juga diminta untuk melakukan penagihan, dan alhamdulillah, di kantor cabang tersebut, saya diajari cara menghadapi nasabah, cara menghitung tunggakan angsuran, cara input data nasabah, cara entry simpanan nasabah, dsb. Pokoknya makin lengkap deh...

Hingga di suatu hari, sahabat saya mengalami kecelakaan dan tidak masuk kerja selama satu bulan. Jadi otomatis, tugas saya makin lengkap. Sahabat saya itu tidak masuk selama satu bulan, dan yang lebih mencengangkan lagi, sebulan setelah dia masuk, dia memutuskan resign, yaitu di bulan Oktober 2014. Saya betul-betul kehilangan sahabat waktu itu. Namun itu tidak lama karena saya harus move on untuk melajutkan apa yang ditinggalkannya.

Sepeninggal dia, jiwa saya gamang dan seolah saya seperti mendapat hidayah yang mengatakan bahwa bekerja di lembaga keunagan apapun itu mengandung RIBA. Awalnya saya tidak begitu mempedulikan namun setelah saya diskusi dengan seorang ahli muamalah di media sosial twitter, saya makin yakin bahwa pekerjaan saya ini haram. Hingga akhirnya, tepat 6 bulan setelah sahabat saya resign, saya pun mengikuti jejak sahabatku itu dan lebih memilih menjalani profesi sebagai pedagang.

Jauh-jauh hari sebelum saya resign, saya sudah diskusi banyak hal dengan istri. Dan alhamdulillah istri saya mendukung keputusan saya ini. Namun yang jadi kendala adalah ibu saya seperti tidak setuju jika saya resign. Pelan tapi pasti saya jelaskan kepada ibu, akhirnya ibu bisa menerima.

Kini saya mulai kehidupan baru saya dari nol lagi, dan insya Allah jalan hidup saya kali ini lebih berkah. Pesan saya, siapapun Anda yang saat ini masih bekerja di lembaga keuangan apapun, buruan deh untuk resign, apa mau memberi makan anak istri dengan harta RIBA? Think again!!!

Saturday, March 15, 2014

Demokrasi = Munafik

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, " Ciri-ciri orang munafik ada tiga, yaitu jika berkata dia bohong, jika berjanji dia mengingkari, dan jika dipercaya dia berkhianat." Orang munafik itu sama bahayanya dengan orang kafir bahkan bisa jadi orang munafik jauh lebih berbahaya dari pada orang kafir karena kalau orang kafir sudah jelas kekafirannya. Sedangkan orang munafik itu 'abu-abu'. Kelihatannya saja dia beriman, tapi dia musuh dalam selimut.

Itulah yang terjadi saat ini di Indonesia. Seorang Gubernur DKI, yang diamanahi untuk memimpin ibukota dan sudah berjanji kepada masyarakat Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan di ibukota, ternyata mengingkari janji dan mengkhianati amanah dari masyarakat, dan lebih memilih mematuhi perintah ketua umum partai untuk maju menjadi capres.

Sang Gubernur tersebut seolah tidak mampu berbuat banyak karena telah dicocok hidungnya oleh pimpinan partai moncong banteng. Dia mengkhianati rakyat Jakarta, juga mengkhianati rakyat Solo, tempat kelahiran dia. Dan yang paling parah lagi, partai moncong banteng itu mengatasnamakan rakyat Indonesia dengan mencapreskan sang Gubernur.

Dari contoh tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa DEMOKRASI mengajarkan siapapun untuk menjadi orang MUNAFIK. Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling dzolim dan paling kotor dalam sejarah. Pemilu sebagai produk demokrasi hanyalah sebagai ajang pesta pora bagi para 'boneka' kaum kapitalis dan kolonialis. Dan, jika ada ulama' yang mengharamkan golput alias tidak memilih, maka ulama' tersebut dapat digolongkan sebagai ulama' As Su'.

Pesan saya untuk seluruh umat Islam, jadilah 'pemilih cerdas' yaitu pemilih yang memilih untuk tidak memilih apapun karena parpol, politisi, dan seluruh budak demokrasi adalah orang-orang dzolim yang hanya akan mengeruk kekayaan negeri ini.
Wallahu a'lam.

Tuesday, March 4, 2014

Ekonomi = RIBA

    Mengapa saya membuat judul seperti di atas ? Mungkin bagi sebagian besar pembaca berkata dalam hati, "ah...sok penting aja, ngapain mikir ekonomi rakyat..., mikir diri sendiri aja susah..." (hehehe...).
    Memang benar saya bukanlah pejabat atau orang penting. Namun ini semua berangkat dari pengalaman saya sebagai marketing di sebuah koperasi jasa keuangan syariah. Di koperasi tersebut, saya mempelajari banyak hal. Mulai dari akuntansi, manajemen, sampai 'hal yang pribadi' . Kalau 'hal yang pribadi' itu biarlah menjadi rahasia :)
    Koperasi, katanya, melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi merupakan kumpulan beberapa orang untuk mengadakan usaha bersama dan bertujuan menyejahterakan anggotanya,
    Namun, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, koperasi sekarang banyak yang menjalankan usahanya seperti sebuah bank, dan modal koperasi berasal dari pemegang saham.
    Yang jadi pertanyaan, apakah koperasi sekarang bisa menjadi soko guru perekonomian bangsa ? Atau telah beralih ke sistem ekonomi kapitalis ?Berikut penjelasannya .
    Koperasi itu tak ubahnya sebuah bank. Bank, Bank Syariah, BPR Syariah, Koperasi Syariah, BMT adalah kumpulan lembaga keuangan berbasis RIBA ! Kalau pun ada yg bilang Bank Syariah dan Koperasi Syariah atau BMT itu berbasis syariah karena menggunakan BAGI HASIL, langsung terang-terangan saya jawab, BOHONG BESAR !!! Dan jika Koperasi sbg soko guru ekonomi rakyat, justru sebaliknya, Koperasi itu mencekik rakyat. Akad dalam lembaga keuangan syariah sejatinya hanyalah kamuflase untuk meng-abu-abu-kan RIBA, Semua lembaga keunagan adalah sama saja.

PARA BURUH TELAH DIBOHONGI MENGENAI KEADAAN MEREKA SENDIRI

Oleh: Shaykh Umar Ibrahim Vadillo

Pengangguran bukanlah akibat tenaga kerja manusia diganti oleh kehadiran mesin-mesin. Ini tidak benar.

Mesin memang bisa menggantikan kerja manusia, tetapi ini tidak membuktikan bahwa pengangguran terjadi akibat teknologisasi proses-proses produksi, kecuali jika kita menganggap bahwa satu-satunya cara untuk meraih pendapatan adalah dengan menjadi seorang pekerja yang bekerja demi upah. Dan ini pun tidak benar.

Sebelum anda menganggap bahwa bekerja adalah menjadi seorang pekerja, kita harus kaji lebih dahulu apa sebenarnya yang memaksa kita menjadi pekerja, sehingga kita tidak mampu memiliki usaha sendiri (berswakarya). Mengapa tidak kita ganti saja istilah “penganggur” (tuna-karya) menjadi "tuna-swakarya"?

Mengapa tiba-tiba khalayak digolongkan sebagai pekerja atau penganggur, padahal sejarah membuktikan bahwa di masa silam sebagian besar khalayak berswakarya? Benarkah biang keladi pengangguran adalah teknologisasi proses-proses produksi? Salah, di sinilah justru kebohongannya.

Riba adalah satu-satunya penyebab keadaan yang konon disebut sebagai "pengangguran", atau lebih tepat, ribalah satu-satunya penyebab musnahnya berkesempatan untuk berswakarya.
Inti sari bisnis dan usaha adalah perdagangan, yaitu membeli lalu menjual. Selama masih ada orang yang memiliki sesuatu, dan masih ada orang yang ingin memiliki sesuatu, perdagangan akan selalu ada. Perdagangan tidak akan berkurang dengan adanya mesin-mesin, karena mesin tidak memiliki barang dagangan, mesin hanya bisa dijadikan sebagai alat produksi atau untuk aneka kegunaan lain. Para pekerja dapat digantikan oleh mesin-mesin, tetapi pedagang tidak.

Perdagangan tidak bisa dimusnahkan oleh mesin-mesin, namun bisa punah dengan adanya bunga sistem perbankan, yang apapun istilah maupun jenisnya, tetap saja riba.
Tingkat suku bunga bank berfungsi sebagai rintangan yang akan mematikan setiap usaha yang berada di bawahnya. 
 
Jika suku bunga bank adalah 10%, maka tak seorangpun akan menanam modal dalam proyek usaha baru apapun yang berancar-ancar akan berbagi hasil sejumlah 6% dari modal; dan bila anda sedang melangsungkan usaha dengan bagi hasil 6%, maka anda akan terpikat untuk melego saja usaha anda dan menimbun uangnya di bank. Dengan demikian setiap usaha yang berada di bawah suku bunga 10% itu akan punah.

Margaret Thatcher dan para pakar moneter menyebut hal itu sebagai "penyingkiran usaha-usaha yang tidak berdaya saing", demi meningkatkan "daya saing" negara. Namun mereka tidak menyatakan bahwa sebenarnya terdapat jauh lebih banyak usaha yang bisa dijalankan dengan keuntungan yang sangat kecil. Usaha yang bisa berkeuntungan besar hanya segelintir, yang lebih banyak adalah usaha-usaha berkeuntungan kecil. Dan sebagian besar usaha-usaha yang untungnya kecil itu adalah usaha kecil. Jadi sesungguhnya, fungsi suku bunga tadi adalah pemusnahan kesempatan hidup bagi mayoritas usaha kecil, demi peningkatan daya saing.
Jadi bagaimana mungkin pemusnahan usaha-usaha kecil bisa disebut sebagai “peningkatan daya saing”, padahal kita memahami bahwa lebih baik ada 20 usaha kecil, dibanding dengan hanya satu usaha yang 20 kali lipat lebih besar? Apalagi manajemen swakarsa tentu lebih luwes dibanding manajemen birokratis piramidis. Di sinilah perbedaan antara perusahaan swakarya dengan perusahaan raksasa. Hal ini pula yang seharusnya menjadi nilaih lebih pasar bebas dibanding komunisme.

Jadi tujuan mereka "meningkatkan daya saing" adalah, agar hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang bisa hidup, berkat raibnya gangguan dari usaha-usaha kecil pesaingnya, dan tentunya berkat berubahnya para pengusaha mandiri itu menjadi tenaga kerja murah dan rendah diri.

Dampak dari uang kertas yang dibuat seolah-olah ada nilainya dan tersedia dalam jumlah yang besar adalah: pembasmian usaha-usaha kecil. Tingkat suku bunga secara paksa telah merubah khalayak pengusaha mandiri menjadi pekerja-pekerja upahan yang sangat taat dan menghamba. Dan semua proses ini telah berlangsung selama berabad-abad.

Kini kita telah kembali mencapai puncak feodalisme baru. Socrates dengan tegas menyatakan bahwa upah itu khusus untuk para kacung dan budak. Kini kita semua telah dijadikan kacung dan budak. Terbebasnya masyarakat dari feodalisme abad pertengahan1 ditandai oleh kemerdekaan masyarakat untuk berswakarya atau untuk memilih bentuk pendapatannya sendiri. Hingga 150 tahun yang lalu, bekerja untuk orang lain masih dianggap sebagai sesuatu yang hina, yang hanya dilakukan secara sementara karena ditimpa krisis, atau terbatas dilakukan oleh mereka yang tak mampu mandiri. Dengan kehadiran bank-bank, keadaan itu dengan cepat berubah menjadi keadaan di mana khalayak mau tidak mau harus bekerja untuk orang lain, karena jika tidak mereka tak akan bisa memiliki apapun.

Awalnya, para bankir merekayasa 'kekuatan pasar' (melalui tingkat suku bunga) supaya manusia-manusia mandiri dijadikan "para pekerja" dan selanjutnya ketika suku bunga semakin didongkrak maka para pekerja pun menjadi penganggur. Dosanya bukan karena saya tidak bisa mendapat pekerjaan, namun karena saya telah dikutuk untuk bekerja bagi orang lain, karena saya tidak punya kesempatan secelah pun untuk berswausaha dan berswakarya, baik sendirian maupun, misalnya, bersama 50 orang lainnya.

TIMBULNYA SOSIALISME
Sosialisme lahir untuk memerangi keadaan yang mengerikan itu. Sosialisme pada masa awal kejadiannya, sama sekali berbeda dengan Sosialisme menurut anggapan kita kini, bukan saja berbeda bahkan bertentangan. David Ricardo (salah satu ekonom yang jadi panutan Karl Marx), menyatakan bahwa penyebab pengangguran adalah kehadiran mesin-mesin saat revolusi industri. Namun kaum sosialis tidak puas dengan kesimpulan itu. 

Bakunin menetapkan bahwa sosialisme adalah "peruntuhan negara". Yaitu negara sebagai penyelenggara pemungutan pajak, yang hasilnya berperan mutlak demi pembayaran utang negara kepada bank-bank (sebagaimnaa yang kini terjadi), padalahl pajak merupakan perintang perdagangan. 

Di Dresden, Richard Wagner merumuskan bahwa revolusi adalah "pemerintahan tanpa negara, dan perniagaan tanpa riba". Joseph Pierre Proudhon pun menuduh riba sebagai "biang kerok kelumpuhan industri".

Sosialisme merupakan perlawanan pada negara administratif dan pada bank-bank, demi menegakkan pemerintahan tanpa pajak-pajak, dan perdagangan tanpa bank-bank.

Pembajakan Atas Sosialisme
Karl Marx, cucu seorang rabbi Yahudi, di bawah penugasan Mr. Rotschild (atasannya dari freemason Inggris), membuat teori nilai tambah (surplus value) dengan menyelewengkan makna riba.

Dalam bahasa Ibrani (bahasa Yahudi), riba disebut tarbith, yang arti harfiahnya adalah peningkatan nilai. Dagang tidak sama dengan riba. Dagang adalah mendatangkan keuntungan dari membeli dan menjual, setidaknya ada dua transaksi yang terjadi. Riba adalah mengambil untung dari satu transaksi, menuntut lebih dari yang sedikit (contohnya membungakan uang). 
Marx berkata bahwa perdagangan menciptakan nilai tambah (atau riba), sedangkan transaksi ribawi tidak akan menciptakan nilai tambah (riba). Seiring dengan itu Marx mengagungkan konsep Negara yang secara munafik disebutnya sebagai Worker's State (Negara Milik Para Pekerja), lalu dia pun meninggikan derajat sang pekerja upahan menjadi sesuatu yang sangat ideal dan bernilai kepahlawanan tinggi (bukannya sebagai keterpaksaan menjadi hamba negara dan hamba para bankir). Dengan pertolongan para freemason (The Fraternal Democrats – Persaudaraan Demokrat, the League of the Just –Liga Keadilan, dan lainnya), Karl Marx telah merampas revolusi Eropa milik Proudhon dan Bakunin, dan menjelmakannya menjadi kebalikannya.

Sosialisme modern bukanlah sosialisme (peruntuhan Negara), sosialisme modern adalah Marxisme.

Pengkhianatan Serikat Buruh-isme 
Serikat Buruh-isme adalah menyerah pada kekacungan. Serikat-serikat Buruh tidak mempertanyakan mengapa kita harus menjadi budaknya upah, namun tujuan utama perjuangan mereka adalah demi meningkatkan upah para pekerja. Serikat Buruh tidak akan pernah menyelesaikan masalah pengangguran, karena mereka telah pasrah menerima tegaknya sistem perbankan yang telah mengutuk mereka jadi pekerja yang tidak akan pernah bisa berswausaha.

Jadi, bukannya berjuang demi khalayak kelas pekerja, Serikat Buruh-isme malah menjamin bahwa akan selalu tersedia khalayak kelas pekerja. Terpujilah Serikat-serikat Buruh, berkat perjuangan mereka kini orang-orang tidak lagi bekerja 12 jam sehari demi upah yang memprihatinkan (setidaknya begitulah nampaknya), walaupun yang sebenarnya dicapai oleh Serikat Buruh hanyalah kacung yang sedikit lebih ceria. Dengan melakukan itu, Serikat Buruh mencegah agar pokok masalah sebenarnya tidak digugat. Serikat Buruh-isme adalah pemberontakan para budak melawan para Majikan, seraya mengakui bahwa mereka tidak bisa menjadi Majikan. Andaikan pilihan semata wayang hanyalah pengangguran, tentu saja mempunyai pekerjaan menjadi penting. Namun hal ini tidak akan membuat semua orang ceria selamanya

Serikat Buruh-isme sama dengan Marxisme, tidak mengecam riba. Mereka mengabaikan kata ini. Berkat mereka sistem perbankan jadi lestari

Untuk menghilangkan sifat penghambaan kita pada dialektika menjadi pekerja atau menjadi penganggur, kita harus membasmi riba, artinya sistem perbankan harus dihapuskan. Selama kita masih bersama sistem perbankan, kita tak akan bisa mengelak dari kenyataan bahwa kita bekerja untuk orang lain, dan orang lain itu adalah: para bankir yang memiliki segalanya. Para bankir itu siap untuk menghukum para kacungnya dengan ancaman kehilangan pekerjaan dan hidup bergantung pada belas kasih negara. Ketakutan psikologis ini menyapu bersih kesempatan untuk berfikir bebas. Akhirnya yang ada adalah para kacung yang jauh lebih picik dibanding para majikannya. Mereka telah membuat khalayak takut pada perubahan sekecil apapun, karena takut kehilangan sesuap nasi yang telah dijanjikan. 

Kita dicekoki bahwa inilah yang "praktis" itu. Walhasil, tak heran jika kita lihat betapa gigihnya para kacung membela sistem perbankan, walaupun mereka adalah salah seorang dari 90.000 warga (di Inggris) yang setiap tahun harus kehilangan rumahnya, gara-gara tidak bisa membayar jahatnya bunga cicilan. Perbankan sudah menjadi "agama" yang ortodoks, bahkan sudah menjadi sebuah tabu (pamali). Untung saja masih ada orang-orang yang tidak percaya pada “agama” ini dan ingin berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

Lantas, Bagaimana caranya kita mencampakkan sistem perbankan? 

Pertama, mari kita pahami dahulu bagaimana cara kerja bunga bank. Bank-bank itu berfungsi seolah penyebar ulang uang yang berasal dari simpanan kita. Mereka mendapatkan uang dari kita semua, lalu meminjamkannya pada orang lain. Mereka tidak meminjamkan uang tersebut kepada sesiapa yang paling jujur, atau kepada proyek usaha mana yang paling bermanfaat bagi masyarakat. Mereka tak peduli hal itu. Bank-bank hanya akan meminjamkan uang kepada sesiapa yang memiliki agunan yang memadai, tak peduli apapun tujuan usahanya. Boleh jadi usaha itu sangat bejat, namun asalkan anda punya agunan maka anda akan mendapatkan pinjaman. Sebaliknya, walau seseorang memiliki proyek yang sangat menjanjikan, bisa jadi tidak akan dapat pinjaman karena dia tidak mempunyai agunan yang memadai. Jelas ini bukanlah sistem terbaik bagi masyarakat. Sistem terbaik dan teradil bagi masyarakat adalah, jika sistem itu bisa menjamin bahwa modal milik masyarakat akan ditanamkan pada proyek-proyek terbaik, terlepas dari apakah si pengusaha itu kaya atau tidak. Dikatakan pada para pekerja: Kamu tidak boleh mengelola bisnis-bisnis besar, karena terus terang saja siapa sih kamu? Kamu tidak punya uang. Kamu hanya boleh bekerja demi upah. Maka tak heran jika berduyun-duyun pekerja lebih sungguh-sungguh membina hubungan suci mereka dengan bank, ketimbang hubungan mereka dengan agamanya, bahkan biasanya banklah yang menjadi keyakinan pegangan mereka. Adapun sistem adil yang disebutkan barusan, hanya bisa dicapai dengan penggunaan tertib kontrak gaya baru, yaitu kontrak-kontrak yang mengaitkan keuntungan bagi hasil investasi kepada kegiatan usaha itu sendiri, dan bukan kepada bunga.
Ketika bank-bank belum berdiri, kontrak-kontrak yang berlaku dalam perdagangan adalah kontrak-kontrak dari commenda dan perkongsian.

Commenda adalah kontrak peminjaman uang untuk usaha, dengan demikian akan ada untung atau rugi. Cara ini bertentangan dengan kontrak ribawi, di mana bank meminjamkan uang tanpa peduli kemungkinan kerugian usaha, bank hanya mau untungnya. Dalam kontrak ribawi, anda tidak menanam modal demi kepentingan usaha, melainkan demi keuntungan dari kontraknya saja. Bunga atas pinjaman sama dengan menyewakan uang, walaupun pada uang tidak ada "benda" yang bisa disewa. Bunga adalah mengeduk untung tanpa memberi manfaat apapun.

Bentuk kontrak lainnya adalah perkongsian. Inti sari perkongsian adalah pengalihan tanggung jawab atas barang/jasa kepada orang lain, dan orang lain pun melakukan hal yang sama kepada anda. Dalam pengalihan barang/jasa dari orang ke orang ini, kita akan menemukan dasar-dasar dalil yang revolusioner: membangun usaha tanpa perlu modal keuangan, artinya melakukan usaha tanpa harus memiliki modal atau memiliki usahanya. Ini adalah sesuatu yang tidak terpikirkan oleh manusia modern. Menakjubkan! Dahulu usaha-usaha biasa berlangsung tanpa bergantung pada modal. Perkara ini tidak ada kaitannya dengan sistem Bursa Saham yang busuk itu, melainkan berkaitan dengan pembentukan guilds sebagai badan-badan pemodal mandiri non formal, yang kini sudah dipunahkan oleh bank-bank. Kabar barunya adalah bahwa untuk menjadi pengusaha, anda tidak perlu jadi pemilik barang/jasa. Anda tidak memerlukan bank, yang anda perlukan adalah orang. Ini kabar buruk bagi bank-bank. Sistem sedemikian dapat berfungsi bila di antara kita ada sifat saling percaya. Dan sifat inilah yang menyebabkan kita dapat mandiri, hingga tak perlu bekerja demi upah. Sifat ini pula yang menjadi syarat hidupnya sistem commenda dan perkongsian. Dan semua ini adalah dasar-dasar bagi tegaknya pembaharuan dunia.

Bagaimanakah cara bank-bank menghapus sistem kontrak commenda, dan menggantinya dengan pinjaman berbunga? Dan bagaimana pula bank-bank dapat menjelmakan orang-orang yang bersyarikat dalam perkongsian menjadi orang-orang pengais upah?

Bank-bank menciptakan barang baru. Mereka ciptakan sistem uang kertas. Bahkan perbankanlah sistem uang kertas. Pada awalnya, kemampuan sistem ini cukup menakjubkan. Bank-bank dapat menarik 1000 pound emas dan kemudian meminjamkan 20 kali lipatnya; yaitu 20.000 pound dalam bentuk kertas, artinya menciptakan kredit dari nihil. 

Pada masa itu, bank-bank (yang semuanya dikuasai oleh para Yahudi) diundang ke mana-mana di Eropa, karena mereka bisa mendatangkan uang dari nihil. Pada awalnya masyarakat terpesona, sebab mendadak di kota ada perputaran uang yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Usaha-usaha baru pun bermunculan di mana-mana. Bahkan bank menawarkan kertas-kertas yang bertuliskan angka-angka yang bernilai lebih tinggi dari emas yang hendak ditukarkan. 10 pound kertas diobral untuk ditukar 5 pound emas. Tak seorangpun bisa tahan godaan ini. Namun masalahnya, uang kertas itu bagaikan candu, efek pertamanya hebat lalu anda akan kecanduan. Dan beberapa tahun kemudian, ketika badai telah berlalu, baru khalayak sadar bahwa kini semua uang emas telah dikuasai oleh segelintir orang baru, sedangkan khalayak sisanya tidak lagi punya uang emas. Dan ketika khalayak menyerbu bank untuk menukarkan kembali lembaran-lembaran kertas itu dengan emas, diumumkanlah bahwa nilai uang kertas telah anjlok, bahwa mereka hanya bisa memperoleh emas senilai 1/100 dari nilai tertulis di kertas, atau pilih untuk terus memakai kertas-kertas itu. Khalayak telah ditipu. Kini, atas nama peradaban, proses yang sama pun sedang berlangsung di Nigeria utara. Mari kita tegaskan: Inflasi yang diakibatkan oleh pemaksaan satu alat tukar (yang dikendalikan oleh bank) adalah perampokan. Dan tidak mengijinkan khalayak untuk memilih alat tukarnya sendiri adalah penipuan.

Tingkat suku bunga perbankan telah membasmi usaha-usaha kecil. Mereka telah mengumpulkan lautan harta (uang-kredit) dan telah merekayasa penyalurannya hanya kepada perusahaan-perusahaan besar milik segelintir orang. Mereka tidak membuka kesempatan secelah pun bagi tumbuhnya perkongsian. Seluruh revolusi teknologi yang katanya demi manusia, telah dibajak oleh sistem perbankan dan dijelmakan jadi monster biadab. 
Dahulu ketika Eropa sibuk menjajah, masalah perampokan abadi dengan menggembosi nilai uang kertas ini tidak terlalu mencemaskan khalayak, karena berhasil diredam oleh pasokan besar-besaran aneka jarahan dari koloni-koloni jajahan, sehingga mengesankan bahwa keadaan baik-baik saja. Akan tetapi begitu hutang koloni-koloni di Dunia Ketiga itu mencapai titik jenuhnya, artinya mereka sudah tidak bisa dijarahi lagi, maka bahaya laten sistem ribawi itu mulai bangkit menyusupi rumah mereka sendiri. Jadi di masa kini, bukan hanya Dunia Ketiga saja yang hidup tertekan ditimpa hutang abadi, khalayak di Dunia Pertama pun kini sudah hampir gila menghadapinya.

Kita semua telah dijadikan kacung oleh sistem perbankan, karena mereka memusnahkan kesempatan hidup usaha-usaha kecil, dan lebih-lebih lagi, mereka telah menjadikan kita sebagai penghutang-penghutang abadi. Gara-gara Negara berhutang, kita pun terlahir sebagai penghutang (bagaikan “dosa asal”), dan dengan kemampuan mereka memonopoli dan merekayasa kekuatan-kekuatan pasar, mereka menjamin bahwa semua upah yang akan mereka keluarkan untuk anda selama 20 tahun mendatang, akan tersedot kembali kepada mereka (para Majikan) karena anda membayar cicilan rumah yang harganya sudah dipompa berkali lipat. Kalau tidak mau begini, anda bisa menyewa rumah anda dan tak perlu punya apa-apa, cukup para Majikan saja yang memiliki segalanya, dan cukup anda saja yang bekerja.

Tentu ini adalah tawaran yang sangat busuk. Serikat-serikat Buruh tidak akan membela para pekerja. Mereka akan berusaha agar para pekerja masuk kerja terus. Semua partai politik adalah dagelan dan tak akan mampu benar-benar membawa pembaharuan bagi masyarakat, karena semua kebijakan mereka bergantung pada bank. Sebelum kita belajar untuk hidup tanpa bank-bank, kita akan terus menjadi kacung-kacungnya. Kepercayaan adalah ajang di mana kontrak-kontrak commenda dan perkongsian bisa berjaya lagi. Dan ajang itu hanya bisa digalang dengan menerapkan kontrak-kontrak usaha yang tidak bergantung pada bank, melainkan cukup pada wewenang seseorang yang mandiri dan mewakili khalayak. Dengan kata lain, kita harus menghidupkan kembali bentuk-bentuk wewenang tradisional yang bersifat lokal, misalnya seperti Kepala-kepala marga di Skotlandia, Kepala-kepala suku di Afrika, para Lendakari di lembah negeri Basque, Amir-amir di Arab, atau seperti kepala-kepala keluarga mafia di Sisilia. Kepemimpinan masyarakat yang kini dikuasai perbankan harus direbut kembali. 

Jika kita sadar bahwa bank-bank telah menipu kita dan kita ingin terbebas darinya, maka kita harus mengalihkan tumpuan kepercayaan kita kepada pihak lain. Pada akhirnya sang pemimpin sebuah masyarakat harus bisa menjamin penyelenggaraan hukum-hukum dan dipenuhinya kontrak-kontrak, sehingga tumbuhlah saling percaya antar warga. Salah satu contoh ini adalah Mafia. Sayangnya, tinggal merekalah satu-satunya kaum di Eropa yang dapat membuat kontrak di antara mereka, dengan kepemahaman bahwa kontrak itu akan dipenuhi. Karena tak ada seorangpun yang berani berbuat keliru, dan khalayak Mafia punya rasa saling percaya yang sangat tinggi, dengan cara mereka sendiri yang tidak mungkin dilaksanakan di luar lingkaran mereka. Sayang, tinggal merekalah satu-satunya kaum di Eropa yang bisa mengejawantahkan kepemimpinan.

Unsur terpenting untuk terbebas dari tirani sistem moneter bank dan aneka praktek ribawinya, adalah dengan adanya pihak yang diberi wewenang secara lokal, yaitu dalam jangkauan masyarakatnya. Tanpa adanya pengemban amanah itu, banklah yang akan berwenang, yang akan mendikte langkah-langkah kebijakan semua bangsa, dan kita akan terkutuk jadi kacung-kacung upahan mereka. Jika anda ingin keluar dari perangkap ini, anda harus bergabung bersama mereka yang sepaham, pilihlah seorang pemimpin dan nyatakanlah diri anda merdeka dari jeratan riba. Di luar sana, banyak orang sedang melakukan hal yang sama.
Satu-satunya jalan keluar dari sistem ribawi adalah Islam. Karena hanya Islamlah yang menegakkan pemerintahan tanpa negara dan perniagaan tanpa riba. Zaman yahudi dan kristen telah kadaluwarsa. Hanyalah dengan memahami bahwa "tiada tuhan selain Allah", baru manusia bisa berhenti menyembah segala sesuatu yang fana – seperti negara, uang dan pekerjaan mereka – dan menjadi merdekalah mereka. Hanyalah dengan membenarkan bahwa “Muhammad ialah Utusan Allah”, baru akan tegak keadilan dalam transaksi. Pilih Islam atau Ekonomi, pilih Islam atau Sistem Perbankan, inilah keputusan yang harus diambil oleh setiap insan.

Islam adalah Pemerintahan tanpa negara dan Perdagangan tanpa riba!
 
Ingin ngobrol dengan saya? Follow @mastorry 
 

Akhir Tahun 2019

Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...