Sunday, December 29, 2019

Akhir Tahun 2019

Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Banyak peristiwa dan momentum mewarnai tahun 2019 Masehi ini. Dan pastinya di 2020 nanti Insya Allah bakalan banyak peristiwa yang lebih dahsyat dari 2019.

Di Indonesia sendiri banyak peristiwa mewarnai perjalanan bangsa ini. Yang paling ekstrim adalah bermunculannya para penista-penista agama dan orang-orang yang 'menjual' keimanan dan ke-Islam-annya pada orang-orang kafir hanya demi dunia. Ulama' banyak yang dipersekusi, muslimah banyak yang 'dilecehkan' kehormatannya dengan memberi stigma negatif (teroris) pada muslimah berjilbab besar dan bercadar, celana cingkrang dipermasalahkan, muslim berjenggot dikatain g*bl*k oleh salah satu petinggi ormas Islam, hingga yang paling menyakitkan ada yang bilang 'orang China Tiongkok akhlaknya lebih baik dari orang Arab', dan masih banyak lagi.

Di dunia Islam pun, dalam tataran internasional, muslim Uighur-Turkistan Timur, mengalami genosida yang dilakukan oleh rezim komunis China Tiongkok. Dan lucunya, di saat banyak negara mengecam tindakan genosida yang dilakukan rezim komunis Tiongkok, Indonesia yang jumlah muslimnya terbesar di dunia, hanya diam dan mengatakan 'Tidak akan mencampuri urusan dalam negeri China'. Ini adalah malapetaka terbesar buat negeri ini. Pemimpin bangsa ini telah terjebak hutang China Tiongkok hingga akhirnya lidah mereka kelu dalam menyuarakan keadilan.

30 tahun lalu, Mochtar Riady pernah bilang di depan pengusaha-pengusaha China. Walau bercanda tapi mimiknya serius, dia bertanya,"Apa kepanjangan Lippo dengan logo ular melingkar? Lama-lama Indonesia Pasti Punya Owe." Disambut dengan tepuk tangan hadirin. Kata-kata Mochtar Riady kini jadi kenyataan. Apa-apa sekarang dikuasai China. Kita bisa apa?

Dari uraian sedikit di atas, mungkin bisa jadi bahan renungan dan introspeksi diri, apa yang sudah kita perbuat untuk kejayaan Islam dan kemuliaan umat Islam? Silakan tanya pada diri masing-masing.

Friday, October 4, 2019

Revolusi Industri 4.0

Mendengar istilah Revolusi Industri 4.0 membuat kita sedikit mengernyitkan dahi dan muncul dalam benak kita apa itu Revolusi Industri 4.0 ? Berikut akan kami paparkan tentang Revolusi Industri 4.0. Silakan menyimak.

Konsep Industri 4.0 pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide Industri 2.0 dan Industri 3.0 baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama Revolusi Teknologi dan Revolusi Digital. Nah, kalian mungkin bisa nebak, setelah 2 revolusi itu, revolusi macam apa lagi sih yang bisa terjadi ?
Perhatikan, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri 4.0 : “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui SAAT ITU JUGA oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada! 
Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut yang merekam segalanya selama 24 jam sehari.  Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya. Misalnya, kini perusahaan bisa melacak gerakan semua dan setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. Dari gerakan tersebut, bisa terlihat, misalnya, kalau pegawai-pegawai tersebut menghabiskan waktu terlalu banyak di satu bagian, sehingga bagian tersebut perlu diperbaiki. Masih ada 1001 informasi lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda, sehingga masih ada 1001-1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan. Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek ini sering disebut Big Data.
Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung dengan internet, karena ada banyak data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain, bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal membeli 1 (satu) superkomputer untuk mengolah data yang diperlukan secara bersamaan untuk kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk melakukannya secara terpisah. 
Keempat, ini yang sebetulnya paling besar : Machine learning, yaitu mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Ini bisa dilukiskan dengan cerita AlphaZero AI. Sebelum Machine Learning, sebuah komputer melakukan tugasnya dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan” oleh manusia. 
Mengkombinasikan keempat hal ini artinya perhitungan yang rumit, luar biasa, dan tidak terpikirkan tentang hal apapun bisa dilakukan oleh superkomputer dengan kemampuan di luar batas kemampuan manusia. Kenyataannya tentu saja saat ini belum sekeren itu. Point keempat, yaitu AI dan Machine Learning, masih amat terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan cuma Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih terus menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab revolusi ini MASIH berlangsung, atau bahkan BARU DIMULAI. Tantangannya masih banyak. Koneksi internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah yang tak memiliki koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Selain itu, koneksi internet berarti munculnya celah keamanan baru. Perusahaan saingan pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan produksi lewat celah keamanan komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses dari internet. 

Kesimpulan

Kita saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai. Melihat pola sejarah, akan terjadi perubahan besar di dunia ini. Jutaan pekerjaan lama yang semula mapan, yang semula diandalkan oleh kakek-nenek bahkan ayah-ibu kita akan menghilang. Jutaan pekerjaan baru yang tak terpikirkan oleh kita akan muncul. 

Thursday, August 10, 2017

Saat Jenuh melanda....

Setiap orang pasti pernah dan bahkan sering mengalami titik jenuh atau titik nadir. Kejenuhan itu muncul karena seseorang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang sama atau monoton tiap hari. Kejenuhan juga bisa terjadi ketika seseorang bekerja pada suatu perusahaan atau institusi, apalagi ketika dihadapkan pada kondisi dia melihat suatu keganjilan atau keanehan pada institusi tsb dan dia ingin merubahnya tapi tidak bisa karena terkendala status dia sebagai karyawan atau prosedur birokrasi yg rumit. Jika ini dibiarkan secara terus-menerus maka akan mengakibatkan menurunnya semangat dan produktivitas yg orang tersebut.
Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengatasi kejenuhan ? Ada beberapa cara untuk mengatasi kejenuhan. Di sini kami coba memaparkan dengan sederhana. Silakan disimak :
  1. Jika mengalami suatu kejenuhan karena pekerjaan yg monoton, cobalah sesekali ambil cuti 1-2 hari. Matikan handphone atau alat komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan, lalu rekreasilah bersama keluarga Anda ke tempat yang sejuk.
  2. Jika kejenuhan terjadi karena pusing melihat ketidakadilan di perusahaan tempat Anda bekerja, cobalah untuk bersikap cuek dan fokuslah ke job description yg diamanahkan pada Anda.
  3. Dan yg paling penting, program ulang niat Anda dalam bekerja. Caranya adalah minta pada Allah untuk meluruskan niat dalam bekerja. Niatkan ulang Anda bekerja semata-mata untuk meraih ridho Allah, bukan untuk mencari muka di depan atasan. Biarlah Allah yg menilai pekerjaan Anda, bukan mencari penilaian atasan Anda.
Demikian sedikit yang bisa Kami bagi pada para pembaca. Tulisan di atas tidak 100 persen benar karena kami masih dalam tahap belajar. 

Wednesday, August 9, 2017

Fokus pada Proses

Untuk mewujudkan keinginan diperlukan dua hal yaitu proses dan target, dua duanya harus kita tentukan. Namun yang paling utama menjadi fokus kita adalah proses untuk mencapai target tersebut bukan pada target itu sendiri. Jika kita fokus kepada proses maka kita akan bisa menikmati tahap demi tahap apa-apa yang akan kita capai atau apa-apa yang menjadi target. Menikmati setiap proses ini sangat penting karena kita akan selalu semangat atau termotivasi untuk selalu beraktivitas mencapai target yang kita inginkan.
cara memfokuskan proses langkah pertama adalah membuat tahap tahap atau tangga yang dapat mengarahkan kita kepada target. misalnya ketika kita ingin berhaji maka tahap-tahap untuk mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, belajar ibadah haji, dan seterusnya harus kita buat untuk selanjutnya kita lalui dengan senang hati “di tiap tahapnya”.
langkah kedua adalah tidak berfikir jauh kedepan kecuali satu atau dua tangga kedepan. nikmati setiap tangganya, jika gagal ulangi lagi dengan tetap berpikir positif.
Langkah terakhir, seperti judul diatas tetaplah fokus pada prosesnya, karena disitu letak pembelajaran (learning by doing)  yang tidak ada habisnya kecuali setelah kita mati.
semoga Allah memudahkan … 

Hutang dan Rezeki

Saya ingin membagi pengalaman saat masih bekerja di sebuah koperasi. Di koperasi tersebut saya bekerja sebagai seorang Account Officer atau dengan kata lain sebagai Marketing. Job description yang diamanahkan kepada saya adalah mencari nasabah penabung (funding), nasabah pembiayaan (finance), dan penagihan (collecting).
Di sini saya ingin berbagi pengalaman ketika melakukan penagihan. Dalam melakukan penagihan, saya dihadapkan dengan berbagai karakter nasabah. Ada yang kooperatif ketika ditagih, ada juga yang sulit ditagih. Jumlah yang sulit ditagih ini yang prosentasenya paling banyak, entah sebabnya apa kok nasabah sulit bisa lolos pengajuan pinjaman (kata manajer saya, “dalamnya hati orang siapa yang tahu…”hehehe…. 🙂 ).
Pengalaman saya selama menagih nasabah memberikan saya sebuah pelajaran berharga yaitu ada korelasi antara hutang dan rezeki. Pelajaran ini akan saya ingat sepanjang hidup. Pelajarannya adalah nasabah yang sulit ditagih dan selalu ingkar janji, ternyata kehidupannya sangat rumit dan banyak masalah, seperti ekonominya tersendat-sendat, hidupnya tidak tenang, anaknya sakit, dan sebagainya. Sedangkan nasabah yang ketika ditagih dia bersedia membayar, atau paling tidak, dia punya itikad baik untuk mengangsur, kehidupan mereka normal-normal saja dan hampir tidak ada masalah berat yang mereka hadapi.
Jadi betapa mulianya ajaran Islam yang mengajarkan bahwa ketika seseorang mendapat rezeki, utamakan membayar hutang dahulu, kemudian baru sedekah. Dan satu lagi, orang yang bekerja keras untuk mengangsur hutangnya, dia dapat pahala seperti orang yang bersedekah.
Demikian sedikit yang bisa saya share di tulisan sederhana ini. Kalaupun ada benarnya, itu datang dari Allah, dan kalau ada salahnya, itu karena kebodohan saya. 
sumber : spirit of change

The Power of DOA

Doa adalah senjata orang beriman. Dan itu memang benar sekali, tidak ada keraguan.😍 Manusia hidup di dunia pastinya sering mengalami berbagai ujian dan masalah. Ujian dan masalah sebagai pelajaran untuk manusia bahwa sejatinya dunia ini bukan tujuan akhir, dunia ini tempat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat.

Namun, banyak manusia yang terpedaya oleh kehidupan dunia. Gemerlapnya dunia membuat banyak manusia silau sehingga melalaikan manusia di dalam mengingat Allah, Rabb Semesta Alam. Di dalam mengejar dunia, manusia menghadapi berbagai macam rintangan dan hambatan. Celakanya, saat menghadapi rintangan dan hambatan manusia sering mengalami putus asa, dan akhirnya mengambil jalan pintas (bunuh diri) karena tidak menemukan jalan keluar dari rintangan yang dihadapi. Itulah cara bagi orang yang ingkar (kafir) pada Tuhannya.

Berbeda halnya dengan sikap orang beriman. Orang beriman meyakini bahwa hidup sudah diatur oleh Allah 'azza wa jalla, dan semua yang dialami oleh manusia terjadi atas izin Allah (bi idznillah). Tidak mungkin segala kejadian dalam hidup manusia luput dari pengawasan Allah sehingga orang beriman tidak akan putus asa dan su'uzon kepada Allah.

Menurut pandangan orang Barat (kafir), segala hal yang terjadi di dunia ini karena adanya hukum Law Of Attraction (LOA) sehingga mereka meyakini adanya kekuatan pikiran. Misalnya, dalam suatu training motivasi, pastilah seorang trainer mengulang-ulang kata (doktrin), "jika aku berpikir BISA, pasti aku BISA", dan sejenisnya. Orang Barat (kafir) tidak pernah mau mengakui adanya kekuatan di luar kekuatannya. Mereka mengandalkan kecerdasan pikirannya yang sangat terbatas sehingga ketika pikiran sudah buntu, mereka langsung putus asa.

Orang beriman, di samping mempercayai hukum Law Of Attractian (LOA), sangat meyakini kekuatan sebuah DOA karena orang beriman tahu bahwa akal manusia itu terbatas sehingga ketika berada dalam kondisi buntu ( mentog - jawa), orang beriman masih punya DOA sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan suatu masalah. Orang yang memiliki Iman terhadap Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu, tidak pernah merasa sendiri apalagi putus asa karena mereka (orang beriman) punya Allah yang akan senantiasa memberikan solusi dan jalan keluar. Dan sudah banyak yang membuktikan kedahsyatan sebuah DOA. Orang yang senantiasa berdoa dan hanya berharap kepada Allah tidak akan pernah kecewa. Wallahu a'lam.

 

Monday, July 10, 2017

I want to be an entrepreneur

Saat ini aku masih bekerja di sebuah penerbitan nasional sebagai sales. Job description yang aku emban yaitu mencari pesanan buku ke sekolah, mengirim, dan menagih. Sering aku sampai ke daerah paling pinggir di sebuah kabupaten. Seneng sih kerja seperti itu, tiap hari piknik...hehehe... Tapi kadang ada hal yang bikin jengkel, di saat sales dituntut untuk mencari pesanan sebanyak-banyaknya, sering barangnya telat datang dari pusat. Kalau seperti itu, siap-siap sales 'diomelin' relasi....hehehe...

Terkadang, atau bahkan sering, ketika lagi di jalan naik motor, terlintas keinginan untuk bekerja sendiri alias berdagang (bahasa kerennya : berwirausaha). Banyak tawaran untuk menjadi agen atau reseller dari beberapa produk. Namun itu terkendala waktu. Kerja dari pagi sampai sore, monoton seperti itu tiap hari.

Bosan? Kalau bosan sih iya. Kalau aku udah bosan dengan rutinitas kerja, biasanya aku ngabisin waktu di masjid, yaa...sekedar muhasabah diri, untuk apa sih sebenarnya aku hidup....? Apakah hidup itu untuk kerja atau kerja untuk hidup?

Untuk saat ini biarlah aku bekerja dulu menikmati sebagai karyawan. Namun suatu saat nanti aku akan memiliki usaha sendiri sehingga aku akan memiliki waktu banyak untuk akhiratku dan keluargaku.

Akhir Tahun 2019

Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...