Friday, October 31, 2014

Berdagang adalah Nikmat

Sejak aku memutuskan resign dari sebuah lembaga keuangan, hidupku jadi lebih tenang dan bahagia. Kemudian aku beralih profesi menjadi seorang pedagang untuk menyambung hidup. Sebenarnya dunia perdagangan atau jual beli bukanlah hal yang asing buatku. Saat aku kuliah, aku sering berbisnis kecil-kecilan, sbg contoh jualan buku teks yang dibutuhkan teman-teman kuliahku. Selain itu, aku juga jualan pulsa hape.

Kenapa aku lebih milih profesi pedagang daripada karyawan ? Berikut ini alasannya...

Pertama... aku benar-benar mencintai dunia perdagangan sehingga saat aku disuruh milih jalan-jalan ke mall atau ke pasar tradisional, tentunya ku lebih milih jalan-jalan ke pasar tradisional.

Kedua... aku bukanlah tipe orang yang suka didikte saat bekerja, apalagi jika diperintah sesuatu yang tidak sesuai hati nuraniku.

Ketiga... aku ingin bisa membantu sebanyak-banyaknya orang. Loh kok bisa? Tenang...nanti ku jelaskan... hehehe..

Keempat... aku ingin punya banyak waktu luang untuk beribadah dan untuk keluarga.

Kelima... aku terinspirasi dari orang-orang China (baca: Tionghoa). Apa itu? Dalam budaya China, jika sesorang masih bekerja ikut orang lain atau jadi pegawai, maka orang tsb dikatakan belum dewasa, baik secara mental dan finansial. Selain itu, orang-orang China itu fleksibel, tekun, pekerja keras, gigih, dan tidak gampang menyerah.

Keenam.... aku ingin hidup mandiri dan berdiri dengan kaki sendiri.

Lalu, ketika ada orang bertanya ke aku, kamu usahanya apa? Aku jawab, awalnya aku hanya jualan pulsa dan membantu ibu jualan sembako di rumah.Kemudian saat ibuku memiliki cucu pertama dari adikku, ibuku diboyong adikku untuk momong cucu. Otomatis, toko di rumah tidak ada yang mengelola. Akhirnya, pelan-pelan ku mulai meneruskan amanah usaha dari ibuku. Yaaa,,,,miriplah dengan orang China yang meneruskan usaha orang tuanya....hehehe... Pelan tapi pasti, ku akan jalankan usaha ini sbg amanah yang dibebankan kepadaku. Ku yakin, dengan Bismillaah, ku bisa :)

Berdagang itu bisa membantu banyak orang. Kok bisa? Coba kamu buka sebuah toko sembako,. Nah...seiring berjalannya waktu, akan banyak pedagang-pedagang lain yang menawarkan barangnya ke kamu untuk kamu jual lagi. Atau jika ada pedagang yang menitipkan dagangannya ke kamu dengan sistem konsinyasi atai titip jual, itu sama aja membantu banyak orang. Bukan termasuk kolusi atau nepotisme pula...hehehe...

Kesimpulannya....? Kok malah kayak pramuka ya maen simpul-simpulan...hehehe... Intinya,  berdagang itu nikmat :)

Pertolongan Allah sangat Dekat

Disadari atau tidak disadari, tiap saat Allah bantu kita. Ketika kita mengalami kesulitan dan kita merasa sudah ‘mentok’, Allah pasti menolong kita meskipun kita belum meminta kepadaNya. Namun jika kita meminta langsung kepadaNya, Insya Allah, pertolongan itu akan lebih cepat datangnya.

Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al Fath ayat 1 yang artinya : “sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.’

Allah ketika menolong hambaNya, selalu mengutus tentara-tentara Allah. Seperti yang terjadi di Palestine. Para pejuang Palestine di dalam melawan Israel dibantu oleh tentara-tentara Allah walaupun persenjataan Israel lebih canggih dan modern.

Ingin mendapatkan pertolongan Allah dan mendapat kemenangan yang besar? Ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dijalani. Ini syarat dan aturan dari Allah :

1. Senantiasa dekat kepada Allah. 
2. Senantiasa membantu hamba Allah yg mengalami kesulitan. 
3. Rutin tahajjud dan dhuha. 
4. Sedekah dengan harta terbaik. 
5. Berusaha keras menjaga diri dari maksiat.

Demikian sedikit yang bisa saya share. Semoga bermanfaat. 

Thursday, October 30, 2014

Demokrasi Taman Kanak-Kanak

Melihat polah tingkah anggota dewan sungguh sangat menjijikkan. Anggota dewan yang mengklaim dirinya sebagai wakil rakyat ternyata itu hanya bohong belaka. Saya sebagai rakyat yang diatasnamakan oleh mereka di gedung dewan, hanya bisa bilang #sakitnyaitudisini *sambil ngelus perut*. Betapa tidak, mereka yang seharusnya bekerja untuk rakyat, lha kok malah ribut sendiri antara dua kubu, sampai-sampai bikin DPR tandingan yang menurut klaim mereka udah disetujui Mamak Banteng dan Pak Brewok. Pertanyaannya, kalau udah dapat restu Mamak Kebo dan Pak Brewok, apakah itu mencerminkan keinginan rakyat Indonesia? Jawabannya.... T-I-D-A-K... TIDAK !!! 

Pihak KIH yang selalu kalah merasa tidak terima dengan KMP. Lantas KIH atas restu Mamak Kebo dan Pak Brewok bikin DPR tandingan. Logika saya lantas berputar, bukankah tindakan yang dilakukan KIH itu sama saja menyalahi konstitusi dan termasuk perbuatan makar? Tentunya orang yang masih waras akal sehatnya setuju dengan logika saya. 

Sejak awal pemilu di tahun 2014 ini, mulai pileg sampai pilpres, partai moncong kebo melakukan berbagai macam kecurangan yang sangat masif. Di pilpres pun, kecurangan mereka makin menjadi-jadi, hingga akhirnya petugas partai moncong kebo terpilih jadi presiden. 

Kekhawatiran banyak pihak jika petugas partai jadi presiden jadi kenyataan. Apa aja itu? Lihat aja sendiri nanti ke depannya.... gak perlulah saya banyak bicara, biarlah Allah yang akan bongkar kebusukan demokrasi di negeri ini...

Wednesday, October 29, 2014

Milikilah Filter

Akhir-akhir ini, hampir semua media memberitakan tentang huru-hara politik di negeri ini. Perseteruan antara dua kubu di DPR seolah tidak akan pernah ada habisnya. Anggota DPR yang 'katanya' menjadi wakil rakyat, ternyata tidak pernah sekalipun mewakili rakyat, kecuali segelintir 'rakyat' yang jadi kader elit politik.

Berbagai media nasional yang ada, sebagian besar adalah media corong penguasa. Yang diberitakan setiap hari hanyalah 'dongeng' pesanan, yang membuat rakyat jadi terpesona. Kebenaran yang sesungguhnya telah dikamuflasekan oleh pencitraan semata. Jika dulu di zaman Presiden SBY, banyak pengamat sering mem-bully presiden SBY dengan memakai istilah 'politik pencitraan', kini ternyata jauh lebih parah. Pencitraan hampir setiap saat disuguhkan ke publik. 

Dari berbagai pemberitaan yang ada, banyak yang sudah terjebak dan tertipu oleh pemberitaan di media. Rakyat kecil, terutama yang di pedesaan, telah tertipu oleh figur yang sederhana, jujur, dan merakyat. Rakyat bersiap untuk gigit jari karena telah salah 'memilih'. 

Ini semua terjadi dikarenakan sebagian besar masyarakat (rakyat -red.) tidak memiliki filter di dalam menyaring informasi. Pikiran mereka telah dicekoki oleh pemikiran yang salah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Lihat aja di medsos seperti twitter. Isinya adalah twit war yang, ternyata, menimbulkan perpecahan di antara sesama anak bangsa. Sangat mirip perang Baratayuda antara Pandawa dan Kurawa. Dan yang lebih mengherankan lagi, orang-orang yang berada di pihak 'Kurawa' pintar sekali memainkan strategi kecurangan dan memutarbalikkan fakta. Seolah isinya Sengkuni semua...hehehe... Dan berita terakhir, ada seorang tukang sate yang dilaporkan ke polisi 'hanya' karena mem-bully Jokowi di Facebook. Saya kira, si tukang sate tersebut telah dijebak oleh 'sukarelawan' hanya karena si tukang sate itu tidak memiliki filter di otaknya dan terkesan ikut-ikutan. Tukang sate tersebut terancam hukuman 12 tahun penjara. Astaghfirullaah... Innalillaahi wa inna ilaihi roji'uun...

Maka dari itu, kita harus mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Kita harus pinter-pinter menyaring informasi dari media apapun. Jangan gampang percaya berita dari semua media nasional karena berita yang didapat jurnalis, sembilan puluh sembilan koma sembilan persen berita adalah pesanan alias tidak objektif. Informasi ini didapat dari sahabat saya yang seorang jurnalis salah satu media nasional. 

Hati-hati dengan media...!!! 

Empat Kuadran

Istilah 'empat kuadran' mungkin belum atau asing terdengar di telinga kita. Kalau pernah baca buku Robert T.Kiyosaki pasti langsung paham ;) Iya....betul....istilah itu Cashflow Quadrant :)
Seperti inilah penampakan tabel Cashflow Quadrant ala Robert T Kiyosaki :)

Di tabel tersebut ada 4 kategori 'profesi', apa aja? :) Iyaaaaak....betuuul.... seratus buat pembaca...hehehe :)

Masih belum paham ? Baiklah....kita review lagi pelajaran ini :) Simak baik-baik ya...

Yang pertama.... E atau Employee. Kuadran E ini artinya sampeyan-sampeyan masih kerja ikut orang alias jadi pegawai bin karyawan. Posisi E ini biasa dapat penghasilan dari gaji sebulan sekali, dan ini posisi paling nyaman alias Comfort Zone.

Yang kedua....S atau Self Employed. Kuadran S ini artinya sampeyan punya pekerjaan sendiri. Sebagai contoh, dokter. Ketika dokter membuka praktek sendiri di rumahnya, maka si dokter bertindak sebagai Self Employed. Sedangkan jika dokter bekerja sebagai dokter di rumah sakit, maka si dokter bertindak sebagai Employee karena bekerja ikut orang lain.

Yang ketiga....B atau Business Owner. Kuadran B ini artinya sampeyan punya bisnis atau usaha sendiri. Contoh sederhananya, sampeyan punya toko bangunan. Tanpa kehadiran sampeyan, toko bangunan itu bisa jalan karena toko sampeyan dikelola oleh karyawan yang sampeyan delegasikan. Bisa jadi toko sampeyan punya lebih dari satu toko.

Yang keempat....I atau Investor. Kudran I ini memungkinkan sampeyan menanamkan modal ke usaha orang lain dan orang lain yang menjalankan usaha tersebut.

And then...bagaimana cara berpindah kuadran ?
Beginilah tahap untuk pindah kuadran secara alami :)
Jika sampeyan berada di kuadran E, untuk pindah kuadran, sampeyan harus berusaha keras menjadi kuadran S alias Self Employed.

Caranya bagaimana? Sampeyan resign dari tempat sampeyan kerja lalu buka usaha sendiri, ya....mulai dari kecil dulu lah...

Selanjutnya, sambil jalan, sampeyan benahi dikit-dikit usaha sampeyan. Mulai rekrut karyawan, bikin sistem yang baku, dan step by step beralih jadi kuadran B alias Business Owner. Terus sempurnakan sistem dan bikin beberapa bisnis.

Jika bisnis sampeyan udah mulai mapan dan menghasilkan, bolehlah sampeyan 'melirik' usaha orang lain. Misalnya, ada teman yang punya usaha dengan prospek bagus, ikutlah menanam modal di bisnis teman sampeyan.

Kalau dilihat sekilas, mudah untuk menerapkan teori tersebut. Tapi....sing jenenge urip iku ora gampang, nanging yo ora angel bingits...kudu butuh do'a, perjuangan, kesabaran, keikhlasan, syukur, dan tawakkal kepada Allah. :)

Wis yaa....segini aja dulu sedikit dari aku :D Bisa jadi banyak diantara pembaca yang udah paham...hehehe....

Tuesday, October 28, 2014

Sabar dan Syukur (part 2)

Beberapa hari lalu, saya sedikit menyinggung tentang Sabar dan Syukur. Kita sering keliru dalam mengartikan apa itu sabar dan apa itu syukur. Biar tidak keliru, baca Bismillaah dulu....

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Kita mulai aja dengan pembahasan tentang "What is the 'Sabar'?" Sebenernya Sabar dalam bahasa Inggris adalah ''patient", yaaah pengucapannya hampir samalah dengan pengucapan kata pasien :)

Sabar itu hakikatnya adalah selalu berusaha keras untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syari'at Allah Subhanahu wa ta'ala, dan berusaha keras untuk tunduk patuh kepada hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu shobr.

Sedangkan Syukur itu hakikatnya adalah menerima, ikhlas, ridho, dan berserah diri atas segala hal yang telah dan belum diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Syukur yang paling mudah dan ringan adalah mengucap Alhamdulillaah.

Sebagai contoh gini, ente berdoa kepada Allah meminta diberikan jodoh. Bisa jadi justru Allah 'menunda' jodoh ente datang. Lantas, apa yang mau ente lakukan? Marah-marah, nangis, atau mengurung diri? Itu namanya tidak bersyukur. Kalo jodoh belum dikasih, tetap aja bersyukur. Gimana caranya? Gampang. Pertama, Luruskan niat. Niatkan berdoa meminta didekatkan jodoh supaya Allah ridho, menyempurnakan setengah iman, dan jangan niat untuk nafsu saja. Kedua, perbaiki diri, pantaskan diri, dan mendekatlah kepada Allah. Ketiga, sedekahin barang yang ente cintai. Kok bisa? Udah jalanin aja... :) Itu tadi sbg bentuk syukur ente kepada Allah.

Loh, kok penjelasannya malah tentang jodoh ? udah...gak usah dipikirin...kalo gak dikasih contoh, ente gak bakalan mikir...hehehehe...

Yo wis....gitu aja...laen kali disambung lagi :D
Alhamdulillaahirobbil'alamiin.

Sunday, October 26, 2014

Sabar dan Syukur

Sabar dan syukur, dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Saat kita sedang diuji dengan suatu musibah atau ujian, orang lain pasti datang ke kita sambil berkata, "yang sabar ya...". Lalu, segitu kah makna dari kata SABAR itu ? Kalau memang segitu makna dari kata SABAR, alangkah rendahnya sabar itu...

Syukur, kata ini juga sering kita dengar dan sering kita ucapkan. Namun, pemakaian kata syukur ini sering disalahartikan...capeek deh...

Ingin tahu apa itu Sabar dan Syukur yang sebenarnya ?
Tunggu kelanjutan di posting berikutnya ya....hehehee....

Masih sabar kan? ;)

Akhir Tahun 2019

Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...