Ada pepatah mengatakan : 'Berani hidup artinya berani mati, berani mati artinya tidak takut hidup, tidak berani hidup artinya mati saja.' Begitulah kira-kira pepatah mengatakan. Hidup ini memang berat karena dunia ini diciptakan Allah untuk manusia mencari bekal menuju kehidupan kekal di akhirat.
Hidup ini dinamis. Tiap saat, tiap detik, selalu berubah, tidak pernah berhenti walaupun cuma sekejap mata. Hidup ini dinamis. Tiap saat terjadi pergerakan. Hidup ini dinamis. Bergerak untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Hidup ini dinamis. Alangkah rugi jika hanya dihabiskan dengan bermalas-malasan dan banyak beralasan. Hidup ini dinamis karena Allah telah menjamin rezeki manusia asalkan mau berusaha dan berdoa. Hidup ini dinamis. Asalkan manusia mau bergerak, melangkah ke segala penjuru bumi Allah, pasti akan menemukan rezekinya.
Buat apa mengeluh hanya karena dikasih cobaan oleh Allah? Pernahkah kau bayangkan betapa beratnya Nabi Ayyub alaihis salam, yang mulanya kaya raya, lalu diberi ujian bertubi-tubi oleh Allah. Hasilnya apa? Beliau makin dekat pada Allah dan makin dicintai Allah. Pernahkah kau bayangkan betapa beratnya perjuangan dakwah Rasulullah Muhammad SAW. Beliau berdakwah dengan mendapat cobaan yang luar biasa. Beliau senantiasa bersabar dan pasrah kepada Allah. Hasilnya apa? Saya, Anda, dan kita semua dapat menikmati indahnya risalah Islam. Wallahu a'lam.
Hidup ini dinamis. Mengapa juga kau harus menangis saat sesuatu yang kau miliki tidak ada di dekatmu? Hidup ini dinamis. Mengapa juga kau putus asa dari rahmat Allah saat kau ditimpa musibah? Renungkan ini duhai saudaraku. Jangan pernah berputus asa karena yang berputus asa hanyalah iblis laknatullah. Wallahu a'lam.
Tuesday, November 10, 2015
Monday, November 9, 2015
Jadikan Hobimu sebagai Jalan Rezekimu
Judul di atas bukanlah
mengada-ada karena selama ini aku melihat banyaknya pengangguran yang
kebanyakan adalah fresh graduate alias sarjana yang baru lulus kuliah. Para
mahasiswa ketika kuliah yang dipikirin cuma kuliah, pulang, nongkrong, dan
pacaran. Mereka selama kuliah tidak pernah memkirkan apa yang akan dilakukan
setelah mereka lulus. Mungkin dipikiran mereka, setelah lulus baru dipikirkan
apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dikira mereka, jika lulus kuliah dengan
nilai memuaskan, akan mendapat jaminan kerja. Sesimpel itukah kenyataannya?
Tidak! Saingan para fresh graduate itu tidak cuma teman-teman satu kampus,
melainkan ribuan fresh graduate. Dan asal tau aja ya, perusahaan yang
menyediakan lapangan kerja hanya membutuhkan karyawan yang berpengalaman. Lha
ini lulusan sarjana bisa apa? Kalo selama kuliah hanya ‘menyusu’ alias
menengadahkan tangan pada orang tua, lulus kuliah bisa apa? Mikir dong!!!
Tidak banyak mahasiswa yang
saat kuliah mulai memikirkan apa yang harus dilakukan setelah lulus. Hanya
sebagian kecil mahasiswa yang, mungkin, karena kepepet lalu muncul ide kreatif
untuk memulai suatu usaha atau pekerjaan. Usaha atau pekerjaan yang mereka
lakukan awalnya sederhana dan bisa jadi dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Ada yang memulai usaha dengan jadi perantara antara konsumen dan pemilik usaha,
ada yang berjualan makanan, atau jadi marketing freelance di suatu perusahaan.
Eh..,jangan dikira jadi marketing freelance itu pekerjaan sia-sia loh, justru
bisa jadi malah pendapatannya besar.
Ngomong-ngomong tentang
marketing, entah itu freelance atau full time, itu suatu pekerjaan yang luar
biasa menurut aku. Kenapa aku bilang luar biasa? Karena marketing itu tidak
terikat jam kerja, dan dia sendirilah yang ‘menciptakan kerja untuk dirinya
sendiri’. ‘Menciptakan kerja untuk dirinya sendiri’ maksudnya apa? Gini…,
seorang marketer atau marketing, yang freelance atau full time, memiliki ritme
kerja sendiri. Misal, antara jam segini sampai jam segini, harus prospek ke
beberapa calon konsumen/pelanggan. Lalu, bikin jadwal untuk bikin appointment
atau janji ketemu dengan konsumen. Semua itu dia lakukan supaya jadwal kuliah
mahasiswa yang jadi marketing tidak bertabrakan. Jadi tidak heran, mahasiswa
yang demikian ini adalah mahasiswa yang cerdas, waktunya tidak dihabiskan
dengan nongkrong atau pacaran yang nggak penting. Dan biasanya, mahasiswa yang
memanfaatkan waktu dengan bekerja sebagai marketing freelance atau full time, ke
depannya memiliki usaha atau jadi pengusaha.
Kembali ke judul di atas. Aku
ingat nasehat dari seorang teman, yang mungkin singkatnya begini : “Buat apa
kau susah-susah cari kerja di tempat lain jika hobi yang kau miliki bisa jadi
jalan rezeki buat kau dan keluarga.” Dan satu lagi, di dunia ini tidak ada yang
namanya ‘orang cerdas’, ‘orang jenius’, ‘orang bejo’, atau ‘orang bodoh’. Yang
ada hanyalah “orang yang tekun dan bersungguh-sungguh di dalam menggapai
mimpinya”, seperti pepatah Jawa mengatakan : “Sopo sing tekun utawa telaten,
mesti bakalan tekan”. Tekun atau telaten di sini sangat luas maknanya. Selain
tekun/telaten dalam bekerja, juga tekun/telaten dalam berdoa atau mengharap
pertolongan Allah.
Friday, November 6, 2015
Marketing, profesi menjanjikan
Marketing, istilah ini mungkin tidaklah asing bagi kita. Marketing adalah suatu profesi dengan job description memasarkan produk barang atau jasa suatu perusahaan. Marketing dalam suatu perusahaan diibaratkan sebagai panglima garis depan dalam suatu peperangan, yaitu harus memberikan 'kemenangan' bagi perusahaan supaya produk barang atau jasa diserap oleh konsumen.
Marketing sering dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat bahkan para fresh graduate pun tidak mau atau enggan jika ada lowongan kerja marketing. Alasan mereka klasik yaitu buat apa sekolah tinggi-tinggi jika akhirnya harus jadi marketing. Mereka inginnya kerja kantoran tanpa harus berpanas-panasan di jalan menawarkan barang atau jasa.
Marketing berasal dari bahasa Inggris, yaitu Market dan ditambah akhiran -ing. Makna harfiah dari Marketing adalah pekerjaan memasarkan suatu produk barang atau jasa dari suatu perusahaan.
Pekerjaan sebagai marketing bukanlah pekerjaan yang hina. Justru malah pekerjaan sebagai marketing itu pekerjaan atau profesi yang sangat menjanjikan. Profesi marketing itu berpotensi menghasilkan pendapatan yang besar, jauh melebihi pendapatan sebagai buruh pabrik. Kebanyakan yang kami tahu, pendapatan marketing itu berdasarkan omzet yang didapat seorang marketing. Makin besar omzet yang didapat, makin besar pula pendapatannya.
Profesi marketing membutuhkan kreativitas. Maka dari itu, kemampuan menggunakan daya imajinasi dan out of the box harus selalu diasah. Profesi marketing itu juga lebih dekat untuk menjadi pengusaha. So, masih ragu untuk berprofesi sebagai marketing?
Marketing sering dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat bahkan para fresh graduate pun tidak mau atau enggan jika ada lowongan kerja marketing. Alasan mereka klasik yaitu buat apa sekolah tinggi-tinggi jika akhirnya harus jadi marketing. Mereka inginnya kerja kantoran tanpa harus berpanas-panasan di jalan menawarkan barang atau jasa.
Marketing berasal dari bahasa Inggris, yaitu Market dan ditambah akhiran -ing. Makna harfiah dari Marketing adalah pekerjaan memasarkan suatu produk barang atau jasa dari suatu perusahaan.
Pekerjaan sebagai marketing bukanlah pekerjaan yang hina. Justru malah pekerjaan sebagai marketing itu pekerjaan atau profesi yang sangat menjanjikan. Profesi marketing itu berpotensi menghasilkan pendapatan yang besar, jauh melebihi pendapatan sebagai buruh pabrik. Kebanyakan yang kami tahu, pendapatan marketing itu berdasarkan omzet yang didapat seorang marketing. Makin besar omzet yang didapat, makin besar pula pendapatannya.
Profesi marketing membutuhkan kreativitas. Maka dari itu, kemampuan menggunakan daya imajinasi dan out of the box harus selalu diasah. Profesi marketing itu juga lebih dekat untuk menjadi pengusaha. So, masih ragu untuk berprofesi sebagai marketing?
Sunday, November 1, 2015
Kepo itu bukanlah hal yang tabu
Banyak orang yang berpendapat bahwa kepo itu hal yang tabu. Kalau saya sendiri bilang kepo itu bukanlah hal yang tabu bahkan tiap orang harus memiliki sikap kepo. Penasaran khan?
Jujur, saya ini orangnya kepo, selalu saja ingin tahu segala hal. Is it wrong? No! Karena orang yang kepo itu tandanya bahwa orang tersebut orang yang mau belajar. Coba kalau tidak kepo, bisa apa kita ini. So, kepo bukanlah hal yang tabu selama kepo tersebut mendatangkan suatu ilmu baru yang berguna dalam hidup kita. That's all!
Jujur, saya ini orangnya kepo, selalu saja ingin tahu segala hal. Is it wrong? No! Karena orang yang kepo itu tandanya bahwa orang tersebut orang yang mau belajar. Coba kalau tidak kepo, bisa apa kita ini. So, kepo bukanlah hal yang tabu selama kepo tersebut mendatangkan suatu ilmu baru yang berguna dalam hidup kita. That's all!
Marketing atau Sales itu bukan profesi rendahan
Saya sengaja bikin judul seperti di atas karena saya sedih jika ada yang masih menganggap bahwa karir sebagai Marketing atau Sales itu rendahan sehingga membuat banyak orang yang tidak tertarik masuk ke dalam dunia marketing.
Sebenarnya, marketing dan sales itu tidak ada bedanya. Mungkin yang jadi pembeda adalah marketing itu diartikan 'pemasaran'. dan sales diartikan 'penjual'. Marketing atau sales itu memiliki peranan vital dalam suatu perusahaan atau usaha. Tanpa adanya marketing atau sales, mustahil produk suatu perusahaan bisa dikenal banyak orang.
Marketing atau sales itu profesi yang mengandalkan keberanian, keuletan, kegigihan, pantang menyerah, dan skill menjual yang mumpuni. Marketing atau sales berada di garda terdepan dalam suatu perusahaan. Ibarat perang, marketing atau sales itu panglima perang. Seorang marketing atau sales bukanlah seorang yang pemalu (clingus - bahasa Jawa) atau peragu-ragu. Seorang marketing atau sales harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Marketing atau sales harus menguasai produk yang akan ditawarkan kepada calon konsumen dan harus siap menghadapi penolakan dari customer atau konsumen.
Demikian sedikit uraian saya mengenai marketing dan sales. Jika ada salahnya, itu karena keterbatasan ilmu saya. Saya bukanlah pakar marketing, saya cuma seorang marketer atau sales. That's all.
Sebenarnya, marketing dan sales itu tidak ada bedanya. Mungkin yang jadi pembeda adalah marketing itu diartikan 'pemasaran'. dan sales diartikan 'penjual'. Marketing atau sales itu memiliki peranan vital dalam suatu perusahaan atau usaha. Tanpa adanya marketing atau sales, mustahil produk suatu perusahaan bisa dikenal banyak orang.
Marketing atau sales itu profesi yang mengandalkan keberanian, keuletan, kegigihan, pantang menyerah, dan skill menjual yang mumpuni. Marketing atau sales berada di garda terdepan dalam suatu perusahaan. Ibarat perang, marketing atau sales itu panglima perang. Seorang marketing atau sales bukanlah seorang yang pemalu (clingus - bahasa Jawa) atau peragu-ragu. Seorang marketing atau sales harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Marketing atau sales harus menguasai produk yang akan ditawarkan kepada calon konsumen dan harus siap menghadapi penolakan dari customer atau konsumen.
Demikian sedikit uraian saya mengenai marketing dan sales. Jika ada salahnya, itu karena keterbatasan ilmu saya. Saya bukanlah pakar marketing, saya cuma seorang marketer atau sales. That's all.
Ketekunan adalah kunci kesuksesan
Ada pepatah Jawa mengatakan bahwa : sopo wonge sing tekun, mesti bakalan tekan'. Pepatah tersebut bukan tanpa makna, justru makna dibalik pepatah itu sangat dalam. Selama ini bisa kita lihat bahwa orang-orang sukses itu adalah orang yang menekuni suatu bidang sampai bidang tersebut menghasilkan. Ini saya alami sendiri. Selama ini saya ketika terjun di suatu bidang, tidak pernah saya tekuni, dan hasilnya nihil.
Namun, setelah melalui berbagai cobaan dan ujian, saya sadar bahwa selama ini saya tidak pernah fokus (tekun/telaten) pada satu bidang. Kesalahan terbesar saya adalah gampang terpengaruh bidang lain yang menjanjikan keuntungan atau hasil secara instan. Hasilnya ya tidak dapat apa-apa.
Kini, Allah nmenunjukkan saya suatu pekerjaan yang harus saya tekuni sampai berhasil. Walaupun pekerjaan ini berat, tapi saya harus tetap semangat menjalaninya dan tidak mau terpengaruh bidang lain.
Mungkin ini saja yang bisa saya utarakan sebagai pemanasan di bulan November ini. Kalau dalam suatu lagu ada judul 'September Ceria', saya mencanangkan suatu slogan untuk diri saya sendiri yaitu 'November Meroket'.
Namun, setelah melalui berbagai cobaan dan ujian, saya sadar bahwa selama ini saya tidak pernah fokus (tekun/telaten) pada satu bidang. Kesalahan terbesar saya adalah gampang terpengaruh bidang lain yang menjanjikan keuntungan atau hasil secara instan. Hasilnya ya tidak dapat apa-apa.
Kini, Allah nmenunjukkan saya suatu pekerjaan yang harus saya tekuni sampai berhasil. Walaupun pekerjaan ini berat, tapi saya harus tetap semangat menjalaninya dan tidak mau terpengaruh bidang lain.
Mungkin ini saja yang bisa saya utarakan sebagai pemanasan di bulan November ini. Kalau dalam suatu lagu ada judul 'September Ceria', saya mencanangkan suatu slogan untuk diri saya sendiri yaitu 'November Meroket'.
Tuesday, September 29, 2015
Setiap anak itu spesial
Sudah hampir setahun aku tidak buka blog ini dan tidak nulis karena selama setahun ini disibukkan dengan aktivitas di dunia nyata yang, alhamdulillah, bikin otak ini lumayan overload (halah lebay...) :)
Biar pikiran fresh, aku mulai aja aktivitas nulis ini dengan judul 'Setiap anak itu spesial'. Kenapa aku milih judul itu? Jujur, itu terinspirasi pengalaman pribadi aja kok. Siap untuk menyimak? hehehe...
Kalian pada tahu sendiri bahwa setiap anak yang dilahirkan di dunia ini lahir dalam keadaan suci, tiada membawa dosa apapun dan tidak menanggung dosa bapak ibunya. Anak yang lahir ke dunia itu ibarat kertas putih yang belum ternoda oleh tinta warna apapun. Yang mewarnai si anak adalah orang tua, entah itu diwarnai dengan Nasrani, Yahudi, atau Majusi (diambil dari sebuah hadis Rasulullaah Muhammad SAW). Di samping itu, anak lahir ke dunia dengan membawa potensi dan bakat masing-masing, bahkan anak yang kembar identik pun memiliki potensi dan bakat yang berbeda walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama. Hal itu tampak dari sidik jari yang oleh Allah diberikan sebagai bukti bahwa tiap orang itu tidak sama.
Seorang anak ketika mulai berumur 3 tahun, sidik jari mulai terlihat jelas, walaupun di usia sebelumnya juga sudah ada. Nah, umur 3 tahun itu adalah masa-masa emas atau bahasa kerennya 'golden age'. Pada umur segitu, seorang anak akan menangkap pelajaran apapun dari lingkungan, entah itu dari keluarga atau teman sebaya. Inilah masa-masa emas sekaligus masa-masa mendebarkan bagi orang tua karena kalau tidak hati-hati anak akan meniru perilaku yang buruk.
Pada umur 3 tahun, orang tua dapat mengetahui potensi bakat anaknya. Jadi, anak mau diarahkan kemana itu sebenarnya sudah bisa dilihat di umur 3 tahun. Lalu, bagaimana cara mengetahui bakat dan potensi anak? Sekarang sudah ada itu yang namanya Tes STIFIn. Apa gunanya tes STIFIn itu? Gunanya untuk mengetahui mesin kecerdasan dari tiap anak sehingga potensi dan bakat anak tidak terbuang sia-sia hanya karena menuruti keinginan orang tua, dan pastinya ke depannya orang tua akan lebih efektif dan efisien di dalam menyiapkan pendidikan anak.
Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi Konselor STIFIn di kota Anda. Khusus di kota Solo dan sekitarnya, silakan hubungi :
Khotimatun Naimah ( HP : 085647271927 / PIN BB : 520D0435 )
Tutuko Satriyo ( HP : 085647327565 / PIN BB : 298A905C3 )
Tutuko Satriyo ( HP : 085647327565 / PIN BB : 298A905C3 )
Subscribe to:
Posts (Atom)
Akhir Tahun 2019
Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...
-
Setiap orang pasti pernah dan bahkan sering mengalami titik jenuh atau titik nadir. Kejenuhan itu muncul karena seseorang melakukan suatu k...
-
Saya ingin membagi pengalaman saat masih bekerja di sebuah koperasi. Di koperasi tersebut saya bekerja sebagai seorang Account Officer ata...
-
Doa adalah senjata orang beriman. Dan itu memang benar sekali, tidak ada keraguan.😍 Manusia hidup di dunia pastinya sering mengalami berbag...