Bagaimana Anda menanggapi pernyataan bahwa karena emas dan perak
merupakan komoditas, nilai mereka berasal dari biaya produksi dan juga
tunduk pada inflasi-deflasi?
Benar, emas dan perak adalah
komoditas. Tetapi nilai yang ada tidak berasal dari ongkos produksi
tetapi dari nilai pasar. Ongkos produksi penambangan emas bervariasi
dari seratus dolar per ons sampai lebih dari seribu dolar per ons, namun
harga emas secara universal sama. Tapi ketika sampai pada istilah
inflasi saya akan memberitahu mereka bahwa istilah "inflasi" berasal
dari sihir ilmu palsu yang disebut Ekonomi dan karena itu setiap upaya
untuk memahami dunia dengan ilmu sihir ini akan menjadi ilusi
monumental.
Awalnya istilah "inflasi" pertama kali digunakan
selama Perang Saudara di Amerika mengikuti perkembangan mata uang nota
bank swasta yang dicetak selama periode itu. Istilah "inflasi" merujuk
langsung ke depresiasi mata uang yang terjadi akibat jumlah nota bank
melampaui jumlah logam yang tersedia untuk penebusan mereka. Istilah
inflasi kemudian dirujuk ke devaluasi mata uang, dan bukan kenaikan
harga barang.
Tak perlu dikatakan itu dipandang sebagai
penyalahgunaan kekuasaan dan penipuan. Untuk mengambil "panas" dari
istilah ini para penyihir (para ekonom) mengekstrapolasikan istilah ini
kepada harga komoditas, kadang-kadang disebut inflasi harga. Mereka
lantas menerima istilah ini sebagai fakta, ini ibarat menerima
perampokan sebagai bagian alamiah dari perilaku manusia.
Setiap
komoditas di pasar mengalami fluktuasi harga karena tergantung kepada
harga yang ditawarkan dan permintaannya. Dan ini sesuatu yang sehat.
Tapi ini berbeda dari fenomena kenaikan buatan akibat pasokan uang yang
kita derita hari ini. Uang kertas tidak menghasilkan pasar bebas karena
merupakan monopoli itu sendiri. Dan di sinilah terletak penggunaan
voodoo lebih lanjut dari kata "pasar bebas", seperti yang dilakukan oleh
para penyihir. Pasar bebas hanya dapat terjadi jika tidak ada monopoli,
khususnya pada pasokan uang.
Istilah "inflasi/deflasi" tidak
bisa digunakan untuk memahami perilaku komoditas di pasar bebas. Dan
karena itu segala sesuatu yang berlaku bagi pemahaman mereka tentang
inflasi tak ada hubungannya dengan persoalan kita. Jika mereka mencoba
menggunakan argumen untuk mengatakan kepada Anda bahwa emas seperti uang
kertas dalam hal inflasi, itu menunjukkan mereka tidak mengerti apa itu
inflasi. Dan posisi Anda dalam membela penggunaan komoditas sebagai
uang juga tidak ada hubungannya dengan harga. Hal ini lebih berhubungan
dengan kebebasan. Jadi, jika seorang penyihir mencoba untuk berpendapat
bahwa Anda harus lebih memilih uang kertas mereka, jawaban Anda adalah
"Saya mengerti di mana Anda berdiri (dengan senyum menyeringai), namun
keputusan untuk memilih alat tukar ini adalah milik saya, bukan milik
Anda atau siapapun. Saya berdiri demi kebebasan karena saya seorang
Muslim".
Tapi sejujurnya, untuk mencoba dan menjelaskan apa
itu Ekonomi kepada ekonom, adalah seperti mencoba menjelaskan siapa
Yesus, rahimahullah, pada seorang Kristen. Mereka tidak bisa berpikir.
Jadi, jangan mencoba untuk membujuk mereka dengan argumen. Ketika mereka
datang kepada saya dan mereka datang cukup sering karena mereka tahu
saya sama sekali tidak toleran dengan ilmu voodoo mereka dan saya
menganggap mereka sebagai telah mengalami cuci otak, hal pertama yang
saya katakan kepada mereka adalah "betapa sedihnya saya atas pilihan
karir mereka, secara mubazir telah menghabiskan waktu belajar untuk
suatu omong kosong dan saya akan memperingatkan mereka bagaimana
sulitnya bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan dunia normal
yang membuat mereka benar-benar tidak mampu memahami Islam."
*Syakh
Umar Ibrahim Vadillo adalah ulama besar asal Granada, Spanyol. Dia
pelopor agar umat Islam sedunia kembali menggunakan mata uang as Sunnah,
Dinar (emas) dan Dirham (perak). Oleh Syakh Abdalkadir as Sufi, dia
disebut sebagai faqih nomor satu yang dimiliki umat Islam era kini,
dalam bidang finansial.
http://basyirahmedia.com/showdetail.php?mod=art&id=124&t=Makna%20Inflasi%20yang%20Sebenarnya%20&kat=Muamalah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Akhir Tahun 2019
Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...
-
Setiap orang pasti pernah dan bahkan sering mengalami titik jenuh atau titik nadir. Kejenuhan itu muncul karena seseorang melakukan suatu k...
-
Saya ingin membagi pengalaman saat masih bekerja di sebuah koperasi. Di koperasi tersebut saya bekerja sebagai seorang Account Officer ata...
-
Oleh: Shaykh Umar Ibrahim Vadillo Pengangguran bukanlah akibat tenaga kerja manusia diganti oleh kehadiran mesin-mesin. Ini tidak benar...
No comments:
Post a Comment