Monday, November 9, 2015

Jadikan Hobimu sebagai Jalan Rezekimu

Judul di atas bukanlah mengada-ada karena selama ini aku melihat banyaknya pengangguran yang kebanyakan adalah fresh graduate alias sarjana yang baru lulus kuliah. Para mahasiswa ketika kuliah yang dipikirin cuma kuliah, pulang, nongkrong, dan pacaran. Mereka selama kuliah tidak pernah memkirkan apa yang akan dilakukan setelah mereka lulus. Mungkin dipikiran mereka, setelah lulus baru dipikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dikira mereka, jika lulus kuliah dengan nilai memuaskan, akan mendapat jaminan kerja. Sesimpel itukah kenyataannya? Tidak! Saingan para fresh graduate itu tidak cuma teman-teman satu kampus, melainkan ribuan fresh graduate. Dan asal tau aja ya, perusahaan yang menyediakan lapangan kerja hanya membutuhkan karyawan yang berpengalaman. Lha ini lulusan sarjana bisa apa? Kalo selama kuliah hanya ‘menyusu’ alias menengadahkan tangan pada orang tua, lulus kuliah bisa apa? Mikir dong!!!
Tidak banyak mahasiswa yang saat kuliah mulai memikirkan apa yang harus dilakukan setelah lulus. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang, mungkin, karena kepepet lalu muncul ide kreatif untuk memulai suatu usaha atau pekerjaan. Usaha atau pekerjaan yang mereka lakukan awalnya sederhana dan bisa jadi dipandang sebelah mata oleh orang lain. Ada yang memulai usaha dengan jadi perantara antara konsumen dan pemilik usaha, ada yang berjualan makanan, atau jadi marketing freelance di suatu perusahaan. Eh..,jangan dikira jadi marketing freelance itu pekerjaan sia-sia loh, justru bisa jadi malah pendapatannya besar.
Ngomong-ngomong tentang marketing, entah itu freelance atau full time, itu suatu pekerjaan yang luar biasa menurut aku. Kenapa aku bilang luar biasa? Karena marketing itu tidak terikat jam kerja, dan dia sendirilah yang ‘menciptakan kerja untuk dirinya sendiri’. ‘Menciptakan kerja untuk dirinya sendiri’ maksudnya apa? Gini…, seorang marketer atau marketing, yang freelance atau full time, memiliki ritme kerja sendiri. Misal, antara jam segini sampai jam segini, harus prospek ke beberapa calon konsumen/pelanggan. Lalu, bikin jadwal untuk bikin appointment atau janji ketemu dengan konsumen. Semua itu dia lakukan supaya jadwal kuliah mahasiswa yang jadi marketing tidak bertabrakan. Jadi tidak heran, mahasiswa yang demikian ini adalah mahasiswa yang cerdas, waktunya tidak dihabiskan dengan nongkrong atau pacaran yang nggak penting. Dan biasanya, mahasiswa yang memanfaatkan waktu dengan bekerja sebagai marketing freelance atau full time, ke depannya memiliki usaha atau jadi pengusaha.

Kembali ke judul di atas. Aku ingat nasehat dari seorang teman, yang mungkin singkatnya begini : “Buat apa kau susah-susah cari kerja di tempat lain jika hobi yang kau miliki bisa jadi jalan rezeki buat kau dan keluarga.” Dan satu lagi, di dunia ini tidak ada yang namanya ‘orang cerdas’, ‘orang jenius’, ‘orang bejo’, atau ‘orang bodoh’. Yang ada hanyalah “orang yang tekun dan bersungguh-sungguh di dalam menggapai mimpinya”, seperti pepatah Jawa mengatakan : “Sopo sing tekun utawa telaten, mesti bakalan tekan”. Tekun atau telaten di sini sangat luas maknanya. Selain tekun/telaten dalam bekerja, juga tekun/telaten dalam berdoa atau mengharap pertolongan Allah. 

No comments:

Post a Comment

Akhir Tahun 2019

Tidak terasa sekarang sudah menginjak akhir tahun 2019 Masehi, waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin menginjakkan kaki di 2019. Ban...